BANJARNEGARA, iNews.id – Aparat Polda Jawa Tengah dan Polres Banjarnegara terus mengusut kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang Slamet Tohari. Polisi sejauh ini menerima 22 laporan pengaduan orang hilang diduga terkait Slamet Tohari.
Posko DVI telah menerima ante mortem (sudah ada data dan ciri-ciri korban) sebanyak 28 orang. Sementara, korban pembunuhan yang telah ditemukan sebanyak 12 jenazah.
“Dari 12 jenazah yang ditemukan, sudah diambil pihak keluarga 8 jenazah,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Rabu (26/4/2023).
Identitas jenazah yakni Paryanto asal Sukabumi, dua jenazah dari Lampung atas nama irsad dan Wahyu Triningsih.
Berikutnya dua jenazah dari Magelang atas nama Theresia, dan Okta Ali Abrianto. Kemudian jenazah dari Palembang atas nama Mulyadi Pratama. Kemudian dua jenazah dari Lampung atas nama Suheri dan Riani.
Sementara itu, empat jenazah yang sudah berupa rangka telah dilakukan identifikasi. Jenazah kemudian dikubur kembali di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Berdasarkan data ante mortem, lanjutnya, ada warga yang melaporkan salah satu keluarganya yang hilang dengan identitas dan ciri-ciri atas nama Kuat Santoso. Sampel DNA telah diambil dan kini tengah menunggu untuk dicocokkan dengan DNA salah satu jenazah korban yang ditemukan.
“Posko Polres Banjarnegara masih membuka pengaduan orang hilang dan pelayanan ante mortem,” katanya.
Dari laporan di posko ante mortem, sampai kini jumlah yang dilaporkan sebanyak 28 orang. Terdapat enam pelapor yang melaporkan dua orang hilang, sehingga total pelapor 22 orang. Dari para pelapor, semua sudah diambil sampel data ante mortem.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait