SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di wilayahnya tidak buru-buru mendeklarasikan penerapan protokol kehidupan normal baru. Ungkapan ini dilontarkan setelah Bupati Kebumen Yazid Mahfudz mendeklarasikan penerapan normal baru.
"Kalau ada mau normal baru itu bukan hari ini nol terus normal baru. Minimal 14 hari konsisten apa tidak, kita tunggu selama masa itu. Kalau konsisten boleh, lebih ideal lagi kita tunggu sebulan," katanya di Semarang, Jumat (12/6/2020).
Ganjar mengaku senang jika di suatu daerah tidak ada kasus positif Covid-19 dan tidak mempermasalahkan adanya perayaan terkait prestasi itu. Tetapi, kepala daerah tidak boleh terburu-buru dalam penerapannya. Salah satu yang menjadi perhatiannya yakni deklarasi penerapan normal baru oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen.
"Tapi 'ojo kesusu' (jangan buru-buru), saya khawatir normal baru itu diterjemahkan seperti kejadian tidak ada Covid-19," ujarnya.
Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Kebumen dan mengucapkan selamat akan ikhtiar penanganan Covid-19 yang sangat keras. Namun, dia meminta hati-hati karena masih ada peluang untuk terjadinya kasus positif Covid-19.
"Kecuali sekarang nol, kemudian daerah itu dikunci, maka akan aman. Kebumen itu kan daerah yang dilalui banyak transportasi, ada banyak orang datang dan keluar. Jadi saya minta hati-hati," ujarnya.
Ganjar membenarkan ada daerah-daerah yang mengalami penurunan jumlah kasus Covid-19, seperti Kabupaten Kebumen, Kota Tegal dan Kabupaten Rembang. Jika ingin menerapkan new normal, penurunan kasus harus terjadi selama 14 hari tanpa putus.
"Tapi kalau bisa tidak hanya melandai, melainkan sampai melantai dan ini harus konsisten selama 14 hari tidak ada penambahan. Kalau itu terjadi, 'monggo' saja," katanya.
Sebelumnya, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz mendeklarasikan penerapan normal baru, Kamis (11/6/2020). Aksi itu juga diwarnai sujud syukur dan potong rambut gundul Yazid Mahfudz serta sejumlah pejabat lainnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait