SOLO, iNews.id - Pemkot Solo mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA/SMK di wilayahnya meniru PTM di tingkat SD. PTM di tingkat SD menggunakan sistem shif, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
"Kalau SD itu kan separuh-separuh, jadi kelas tidak langsung penuh orang," kata Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Jumat (28/1/2022).
Ia mengatakan, bahwa sistem itu juga diterapkan dalam pembelajaran tatap muka di sekolah menengah pertama (SMP) dan berjalan dengan baik.
"Masing-masing sekolah bisa mengatur jadwal agar tidak bersamaan. Terkait itu, kami sudah menyampaikan ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Dia mengimbau sekolah mengatur pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk mencegah munculnya klaster penularan Covid-19 sebagaimana yang terjadi di SMA Warga Solo. Sebanyak 12 guru dan siswa SMA tersebut positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Kabupaten Boyolali.
Wakil Wali Kota meminta kepala cabang dinas pendidikan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMA dan SMK.
"Khusus untuk SMA dan SMK saya minta kepala cabang dinas agar evaluasi, bulan depan seperti apa agar diatur ritmenya, apakah dibagi," katanya.
Selain itu, Pemkot Solo mengerahkan petugas Satpol PP dan aparat dari instansi pemerintah terkait untuk menggiatkan kampanye penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Selain itu juga menyiapkan fasilitas kesehatan dan tempat karantina untuk menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan kasus infeksi virus corona.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait