SOLO, iNews.id – Pemkot Solo terus mendorong agar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin melek digital. Setelah pandemi Covid-19 melandai, infrastruktur bisnis dari sisi digital sangat diperlukan.
“Infrastruktur digital yang diperlukan di antaranya untuk menangani keuangan, dan kasir dari sisi kuliner dan restoran. Sebab perkembangan UMKM kuliner di Kota Solo ini sangat banyak,” kata Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Solo, Rini Indriyani, Rabu (12/10/2022).
UMKM kuliner di Solo sangat cepat sekali tumbuhnya. Data yang dimiliki pihaknya, tercatat ada sekitar 3.600 pelaku UMKM di Solo, dan sekitar 2.000 di antaranya merupakan UMKM kuliner.
Dikatakannya, diversifikasi produk UMKM kuliner sangat banyak, seperti makanan kering, makanan basah, resto, dan home industri.
Untuk itu, pihaknya sangat welcome terhadap aplikasi, startup dan dan e-commerce yang siap bekerja sama untuk kemajuan UMKM Solo. Salah satunya Esensi Solusi Buana (ESB) yang menyediakan software sistem operasional bisnis kuliner yang lengkap.
“Kalau infrastruktur digital, Pemkot sulit memfasilitasi secara mandiri,” kata ucapnya.
Keberadaannya diharapkan bisa menjadi alternatif sistem pencatatan. Terlebih ESB telah dipakai sekitar 8.000 merchant, dan di Solo diharapkan bisa dikenalkan ke UMKM. Konsep Smart Food Court diperkenalkan ESB ke UMKM saat kegiatan Indo Smart City 2022 yang digelar di Kota Solo, 12-14 Oktober 2022.
‘Kami juga kemarin mensuport night market Ngarsopuro yang telah lama vakum selama pandemi. Kami sangat ingin membantu UMKM di Solo bisa bangkit kembali,” kata VP off Businnes Development ESB, Bobby Hadiwijaya.
Sebagai perusahaan software, pihaknya fokus untuk membantu usaha food and baverage dalam melakukan tata kelola dalam usaha mereka.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait