SOLO, iNews.id - Banyak cara membuat para pemudik nakal kapok untuk pulang ke kampung halaman saat libur Idul Fitri 2020 di tengah pandemic covid-19 ini. Salah satunya, mengisolasi mereka di rumah angker seperti yang dilakukan Pemerintah Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pun angkat bicara soal langkah bawahannya tersebut. Menurutnya, karantina di rumah kosong yang disebut angker itu merupakan penerapan kearifan lokal atau memanfaatkan ketakutan banyak orang Jawa terhadap hantu.
Mbak Yuni, sapaan akrabnya menjelaskan ide tersebut muncul ketika ada laporan dari Pemerintah Desa Sepat soal adanya pemudik yang melanggar aturan. Pemudik itu nekat berpergian ke luar rumah padahal masa karantina mandiri selama 14 hari belum rampung.
"Waktu saya cek di salah satu posko, petugas posko bertanya ke saya. Ibu kalau ada pemudik kami tidak komitmen bagaimana? Keputusan apapun kalau ada bisa kami lakukan? Kemudain saya bilang kalau dia enggak komitmen lagi ada rumah kosong enggak ini di sini. Ide itu muncul, kita lihat bersihkan. Kalau ada pemudik nakal lagi masukkan situ," kata Mbak Yuni di acara salah satu stasiun televisi swasta yang dikutip Solopos.
Dia beralasan upaya mengurung pemudik Sragen di rumah angker itu bisa membuat kapok mereka yang melanggar komitmen. Hal tersebut dinilai ampuh oleh Mbak Yuni lantaran ada tiga pemudik yang betul-betul kapok dan meminta agar dikeluarkan dari rumah angker itu.
"Memang harus dibuat kapok. Orang Indonesia itu takut sama hantu. Dibuat efek jera dengan komitmen itu. Mereka pulang kampung tidak bawa penyakit. Saya minta teman-teman desa untuk aktif. Orang ngeyel ini harus di-punishment," katanya.
Lagi laporan yang dia terima, para pemudik nakal itu hanya bertahan selama tiga hari dikarantina. Namun, pemeritah desa tetap meminta komintem mereka untuk melanjutkan karantina mandiri di rumah masing-masing.
Artikel ini telah tayang di Solopos.com dengan judul "Sempat Kurung Pemudik di Rumah Angker, Bupati Sragen Klaim Jurusnya Ampuh"
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait