Ketua DPRD Boyolali Paryanto menyikapi soal bupati Boyolali yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Mabes Polri dan Bawaslu. (Foto: iNews/Tata Rahmanta)

BOYOLALI, iNews.id – Pascaaksi ribuan warga Boyolali mengecam pidato Prabowo, kini giliran Bupati Boyolali Seno Samudro yang dilaporkan ke Mabes Polri. Ketua DPRD Boyolali Paryanto menganggap hal itu merupakan hal yang biasa saja. Sebagai wakil rakyat, dia dan bupati Boyolali sangat siap menghadapi laporan tersebut.

Bupati Boyolali Seno Samudro dilaporkan pendukung Prabowo buntut dari penggalan orasinya pada aksi “Boyolali Bermartabat”, Minggu (4/11/2018). Seno Samudro dinilai telah melontarkan ungkapan bernada makian kepada Prabowo.

Selain melaporkan ke Mabes Polri, kubu Prabowo juga melaporkan bupati Boyolali ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan mobilisasi massa dan mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dalam sebuah kampanye terselubung.

Menanggapi soal pendukung Prabowo yang melaporkan bupati ke Mabes Polri dan Bawaslula, Ketua DPRD Boyolali Paryanto mengatakan bisa memahaminya. Mereka siap menghadapi tudingan soal mobilisasi massa dan ASN, setelah mengecam pidato Prabowo. Namun, dia memastikan “Boyolali Bermartabat” sebagai aksi spontanitas warga Boyolali.

“Biasa, kayak gitu biasa, orang bicara gunjingan, orang bilang itu dimobilisasi, ada muatan, disusupi, dan sebagainya. Itu pasti ada, ada yang pro dan ada yang kontra. Apalagi ini tahun politik. Harus kami sikapi dinamika seperti itu. Ya boleh-boleh saja orang bersikap. Karena kami juga bisa memahami aksi demo itu, ada pro kontra,“ kata Paryanto, Selasa (6/11/2018).

Paryanto yang merupakan koordinator lapangan aksi “Boyolali Bermartabat” beberapa waktu lalu menegaskan, dia dan bupati hanya bermaksud memberi ruang ekspresi kepada masyarakat Boyolali yang memang merasa tersinggung dengan pidato Prabowo. Namun, aksi itu dinilai masih memiliki batasan dan tidak sampai terjadi aksi anarkistis.

“Yang paling penting aksi itu, ending-nya yang kita perhatikan Tidak ada aksi yang anarkis, negatif, tidak ada. Menyampaikan pendapat itu boleh, silakan, yang penting tidak anarkis. Sekeras apapun silakan, yang penting tidak anarkis,” paparnya.

Dia juga mengatakan, masih menunggu perkembangan setelah pendukung Prabowo melaporkan soal aksi masyarakat Boyolali ke Mabes Polri dan Bawaslu.

“Kami akan menunggu nanti responsnya seperti, dari pihak penyelenggara pemilu, juga dari pihak kepolisian. Kami akan menyikapi hal itu. Kami akan ikuti proses dan prosedurnya seperti apa. Wong namanya itu juga aturan, regulasi yang harus diikuti semua. Kami tidak pungkiri karena kami hadir,” paparnya.

Sementara saat hal ini akan dikonfirmasi Selasa (6/11/2018), Bupati Boyolali Seno Samudra tidak ada di tempat. Menurut penjaga rumah dinas bupati, Darsono, Bupati Boyolali Seno Samudra bersama ajudannya berangkat ke Jakarta pada Selasa pagi menjelang siang. Namun, dia tidak mengetahui tujuan mereka ke Jakarta.

“Bapak tadi ke Jakarta, jam setengah 11. Ada acaranya, tapi kurang tahu apa acaranya,” kata Darsono.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network