Ketua Umum KPOTI, M Zaini Alif menyerahkan cindera mata berupa peralatan permainan tradisional anak kepada Asisten I Sekda Jepara, Dwi Riyanto bersamaan dengan peringatan hari lahir RA Kartini, Rabu (21/4/2021) Foto: iNews/Alip Sutarto.

JEPARA, iNews.id – Peringatan 142 tahun kelahiran Raden Ajeng (RA) Kartini menjadi momentum memperkenalkan dan melestarikan permainan tradisional di Jepara. Pada masanya, RA Kartini juga memperkenalkan berbagai macam permainan kepada anak-anak. 

“Selain belajar, Raden Ajeng Kartini juga mengenalkan berbagai macam permainan kepada anak-anak saat itu. Mereka dengan riang gembira memainkan permainan dan juga belajar,” kata Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Jepara, Ahmad Kholik, Rabu (21/4/2021). 

Untuk itu, pihaknya berkomitmen memajukan permainan dan olahraga tradisional di Bumi Kartini. Selama ini, Kabupaten Jepara merupakan salah satu gudang permainan tradisional.

Ketua Umum KPOTI M Zaini Alif mengatakan, melestarikan permainan dan olahraga tradisional bukan tugas yang mudah. Sehingga perlu perjuangan yang keras dan terus dilakukan.

“Permainan dan olahraga tradisional adalah bentuk implementasi budaya asli Bangsa Indonesia yang harus dipertahankan,” kata Zaini Alif. 

Dari beberapa surat RA Kartini, lanjutnya, banyak sekali dijumpai kata bermain atau permainan. Ada lebih dari 30 kata bermain yang ditulis pahlawan emansipasi wanita itu. 

Hal ini menunjukkan bahwa RA Kartini menaruh perhatian lebih kepada kebebasan anak-anak untuk melakukan aktivitas bermain. 

“Dengan bermain, anak-anak diajarkan pendidikan, dengan bermain anak-anak diperbaiki tingkah lakunya,” kata Zaini. 

Jepara yang merupakan tanah kelahiran RA Kartini, mempunyai potensi yang luar biasa untuk permainan dan olahraga tradisional. Dapat dikatakan, permainan merupakan alat transmisi pendidikan pada abad 18. 

“Saya pikir, Jepara bisa menjad embrio untuk menggali permainan tradisional bagi anak-anak perempuan,” katanya. 

Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto mengatakan, beragam permainan tradisional dapat dijumpai, seperti egrang, engklek, gobak sodor, bentengan, lompat tali, hingga permainan kelereng.

“Seiring perkembangan zaman, permainan yang sebenarnya menyenangkan dan mendidik, banyak ditinggalkan generasi muda. Sebagai penggantinya teknologi canggih smartphone menjadi pegangan anak-anak untuk bermain,” ucapnya. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network