BOYOLALI, iNews.id - Cara unik dilakukan warga lereng Gunung Merbabu, Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, dalam memperingati satu abad desa tempat kelahirannya. Mereka mengarak 1.000 tumpeng dan air dari 7 mata air.
Seribu tumpeng robyong berisi berbagai macam lauk pauk, jajanan pasar dan buah-buahan dengan aneka hiasan diarak ribuan warga.
Tumpeng-tumpeng dengan berbagai ukuran tersebut dibawa warga dari tanah lapang desa setempat menuju joglo balai desa dengan cara ditandu atau digendong.
Tak sedikit warga kelelahan dan berhenti di tengah jalan, karena kondisi jalan yang dilalui naik turun sejauh 3 kilometer.
Selain 1.000 tumpen, dalam tradisi tersebut warga juga mengarak gunungan hasil bumi yang tingginya mencapai 3 meter dan juga kendi berisi air yang diambil dari 7 mata air di lereng Merbabu.
Acara kirab 1000 tumpeng dan temu tirta 7 mata air ini merupakan tradisi untuk memperingati satu abad berdirinya Desa Selo.
Sesampai di joglo desa selo, tumpeng dan kendi yang berisikan air didoakan bersama. Kemudian tumpeng dimakan bersama-sama.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian khas lereng Gunung Merapi dan Merbabu.
“Acara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta, karena hasil panen berlimpah dan sumber mata air yang cukup bagi warga meski saat ini musim kemarau,” kata Andi Sutarno, tokoh masyarakat.
“Selain untuk melestarikan budaya, diharapkan tradisi arak 1.000 tumpeng dan temu tirto kehidupan warga di lereng Merbabu maupun Merapi semakin sejahtera dengan hasil bumi semakin melimpah dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait