KLATEN, iNews.id – PT Pupuk Indonesia Energi (PI Energi) menggelar pasar murah pupuk nonsubsidi untuk para petani di Klaten, Jawa Tengah. Dalam pasar murah tersebut, disalurkan sebanyakn 500 ton pupuk jenis NPK dan 500 ton urea.
Pupuk non subsidi ini hanya dijual Rp1.000 untuk urea, dari harga normal Rp5.000/kg dan Rp1.300 untuk pupuk NPK dari harga normal Rp6.500.
Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengatakan, pasar murah pupuk ini menjadi rangkaian program ulang tahun BUMN. Tahun ini, kata dia, BUMN berhasil membukukan laba di atas Rp200 triliun. Untuk itulah dalam rangkaian ulang tahun ini, sejumlah BUMN sepakat untuk berbagi kepada masyarakat.
“Ini program rangkaian ulang tahun BUMN. Kita sepakat berbagi kepada masyarakat terhadap produk-produk kita,” kata Rini saat meninjau pelaksanaan pasar murah pupuk di Gudang GPP Pusri, Ceper Klaten, Rabu (10/4/2019).
Rini berharap pasar murah ini bisa memotivasi petani untuk lebih giat dalam mengembangkan pertanian. Mereka akan lebih semangat menggarap lahan agar produksinya lebih baik. Harapannya panenan yang akan diperoleh petani akan meningkat. “Hari ini ada 2.000 ton dan akan akan ada beberapa titik lagi sampai 10.000 ton sampai akhir bulan nanti,” katanya.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengungkapkan, pasar murah pupuk ini merupakan salah satu bagian dari perayaan HUT ke-7 Pupuk Indonesia. “Menyambut usia holding pupuk yang ke-7, mereka ingin berbagi kepada petani di wilayah Klaten ini,” kata Aas.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh anak-anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang dan juga PT Pupuk Iskandar Muda.
Aas mengatakan, dalam kegiatan pasar murah ini dilakukan pengenalan aplikasi LinkAja kepada petani, dan penjualan solar harga khusus oleh PT Pertamina.
Pasar murah ini, kata Aas, juga menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mempromosikan produk-produk nonsubsidi. Salah satunya mengenalkan urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi kami untuk memperkuat jaringan ritel produk nonsubsidi.
Salah satu petani, Nasar (42) mengaku senang dengan adanya pasar murah pupuk. “Pupuk murah ini sangat membantu petani karena menghemat pengeluaran pembelian,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait