Aktivitas pembuatan peti jenazah di kawasan Lalung, Kecamatan/Kabupaten karanganyar. (iNews/Wahyu Endro)

KARANGANYAR, iNews.id - Lonjakan kasus Covid-19 membuat pemilik usaha peti jenazah kewalahan melayani permintaan peti. Beberapa di antaranya harus menolak permintaan untuk perorangan.

Hal itu akibat banyaknya permintaan peti jenazah dari rumah sakit. Keterbatasan pekerja dan sulitnya mendapatkan bahan baku menjadi faktor mereka terpaksa hanya melayani permintaan rumah sakit sementara waktu.

Kesibukan Yeni Jannah bersama sejumlah pekerjanya di kawasan Lalung, Kecamatan/Kabupaten Karanganyara rterlihat di tempat pembuatan peti jenazah. 

Mereka seakan berlomba dengan waktu menyelesaikan pesanan-pesanan peti dari rumah sakit dr Moewardi Solo. Warga Ngalihan, Kelurahan Lalung itu menjadi salah satu pemasok peti jenazah bagi rumah sakit milik Pemprov Jateng tersebut.

Keterbatasan tenaga kerja dan bahan baku, membuatnya kelimpungan dan memproduksi peti jenazah dalam jumlah besar. Pihaknya pun terpaksa  menolak permintaan perorangan, untuk sementara waktu.

“Ini saya kirim (peti jenazah) seadanya. Ada tiga ya saya kiri, ada enam saya kirim enam, ada 10 yang kirim 10. Saya kiri ke rumah sakit Moewardi,” kata Yeni Jannah, Minggu (11/7/2021).

“Sebenare banyak yang minta ke sini, tapi nggak saya sanggupi. Saya nanti nggak kebebanan berat. Saya bikin biasa untuk umum,” katanya. Dalam sehari, Yeni dibantu dengan sejumlah pekerjanya dapat melayani pesanan enam hingga tujuh peti jenazah.

Pesanan ini meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan dengan hari biasa. Untuk harga bervariasi di kisaran Rp400.000, tergantung ukuran peti jenazah. 

Senada juga diungkapkan pelaku usaha peti jenazah lainnya di kawasan Tasikmadu. Peningkatan dialami selama sebulan terakhir, namun untuk pesanan datang dari perorangan. Untuk harga peti jenazah dipatok harga ratusan hingga jutaan rupiah, tergantung jenis kayu.

“Sehari biasanya satu dua, sekarang kadang empat kadang lima. Permintaan peti jenazah dari perorangan,” kata Irfan, pemilik usaha peti jenazah.

“Melonjaknya semenjak kasus Covid-19 baru-baru ini. Belum ada sebulah sudah ada 20-an, tapi itu yang ngambil ada dari pedagang,” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network