Gubernur Ganjar Pranowo mengawali pidato dengan membaca puisi karya penyair Taufik Ismail. (Istimewa)

SUKOHARJO, iNews.id – Ada pemandangan berbeda saat peringatan Milad Muhammadiyah ke-108 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir di acara itu mengawali pidato dengan membacakan penggalan puisi karya penyair kondang Taufik Ismail berjudul Kerendahan Hati

Berikut penggalan puisi yang dibacakan Ganjar. Kalau engkau tak mampu menjadi beringin, Yang tegak di puncak bukit, Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang Memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air

Suara Ganjar yang lantang, membuat ratusan peserta seolah terhipnotis dengan sambutan pria yang identik dengan rambut putihnya itu. Tak lebih dari tujuh menit Ganjar memberikan sambutan dalam acara itu. Dengan kata-kata yang puitis, Ganjar berharap Muhammadiyah terus menempatkan diri dalam satu bejana yang bernama kebangsaan dan kemanusiaan.

"Sejak diproses kelahirannya oleh Kiai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah tidak pernah memilih untuk jauh atau menjadi beda dari masyarakat. Kiai Ahmad Dahlan menjadi beringin yang tegak di puncak bukit dalam keilmuan, menjadi belukar baik dalam pergaulan, jadi rumput penguat dalam tatanan kehidupan. Beliau melahirkan bukan hanya jalan raya, tapi juga jalan setapak yang mengantar kita pada air," katanya.

Sejak lahir sampai sekarang, gerakan keagamaan ini, lanjut Ganjar, sangat berperan dalam pembangunan bangsa. Panti asuhan, lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan, ruang-ruang ibadah dan pengajian disodorkan Muhammadiyah demi ummat berkemajuan.

"Jalan Berkemajuan yang telah ditetapkan, bukan sekadar jadi slogan tapi jadi semboyan yang solutif untuk menghadapi segala tantangan zaman. Termasuk saat pandemi, Muhammadiyah tinggal memencet tombol untuk langsung mengoptimalkan seluruh lembaga kesehatan yang dimiliki," ujarnya.

Ibarat perang, Muhammadiyah tidak akan khawatir strategi dan senjata apa yang akan digunakan musuh. Karena segala lini telah diperkuat jauh-jauh hari. "Muhammadiyah akan selalu ada dan selalu dibutuhkan di Republik ini. Jangan tinggalkan ummat, jangan tinggalkan masyarakat. Selamat Milad ke 108. Ya Allah Tuhan Rabbiku. Muhammad Junjunganku. Al Islam Agamaku. Muhammadiyah Gerakanku," ujarnya.

Disinggung soal puisi yang disampaikan dalam sambutannya, Ganjar mengatakan ada makna mendalam. Puisi itu sangat luar biasa sebagai sebuah pelecut semangat kehidupan.

"Kita harus berusaha menjadi beringin di puncak bukit, yang menjadi pencerah dan menjadi sumber kehidupan. Kalau tidak sanggup ya nggak usah ngoyo, jadilah tanaman perdu tapi bermanfaat dan indah selalu. Kalau nggak sanggup juga, ya sudah jadilah rumput, tapi rumput yang hijau dan indah. Intinya apa, dimanapun tempatnya, selalu bermanfaat. Dan itulah harapan kami pada Muhammadiyah," katanya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network