DEMAK, iNews.id - Ada yang unik di bulan Ramadhan ini. Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, menyelenggarakan program pesantren lansia yang diikuti oleh ratusan peserta berusia 56-85 tahun.
Para santri ini datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperdalam ilmu agama dan meningkatkan keberkahan ibadah selama Ramadan, sambil menginap di kompleks masjid yang merupakan peninggalan Wali Songo.
Program pesantren lansia, yang telah berlangsung sejak awal Ramadhan, diisi dengan beragam kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Qur’an, kajian Islam, tausiyah khusus yang disampaikan oleh ustaz dan kiai. Para peserta juga mendapat bimbingan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan kondisi fisik mereka.
Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH Nur Fauzi menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para lansia agar tetap produktif dalam beribadah dan memperoleh ilmu yang bermanfaat selama bulan suci.
Dia menuturkan, banyak lansia yang ingin belajar agama, tetapi terkendala oleh tempat dan kesempatan. Dengan program ini, diharapkan mereka mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan.
Menurutnya, program ini tidak memungut biaya, termasuk fasilitas asrama serta makanan untuk buka puasa dan sahur. Dengan adanya pesantren lansia ini, diharapkan para peserta dapat merasakan kebersamaan, memperdalam ilmu agama dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Untuk akomodasi free, baik untuk makan sahur maupun untuk buka bersama juga gratis termasuk penempatan tanpa dibebankan biaya sedikitpun," ujar KH Nur Fauzi, Rabu (12/3/2025).
Sejak dimulai pada 2018, kata dia program pesantren lansia ini selalu diminati. Tahun ini, dari 200 pendaftar, hanya 127 santri yang diterima karena keterbatasan kapasitas asrama. Dia menyampaikan, para santri berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta hingga Makassar.
Salah satu santri, Abdul Kohar, mengaku sangat antusias mengikuti program ini. Menurutnya, usia tidak boleh menjadi penghalang untuk terus menimba ilmu dan memperluas wawasan.
"Meskipun usia terus bertambah, semangat untuk belajar agama dan mendekatkan diri kepada Allah harus tetap hidup," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait