SEMARANG, iNews.id - Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada 2020 di Jawa Tengah menolak mengikuti rapid test. Diduga mereka khawatir hasil tes bakal reaktif. Ketua KPU Jateng, Yulianto Sudrajat mengatakan, terdapat sejumlah kendala pada persiapan Pilkada nanti.
Di antaranya adalah sejumlah petugas yang mengundurkan diri, hingga ada yang menolak dirapid test. "Memang ada kendala, sebagian petugas enggan dites. Tapi kami terus lakukan pendekatan, karena ini persyaratannya," kata Yulianto, Sabtu (28/11/2020).
Meski demikian, pihaknya menyebut pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak di 21 kabupaten/kota di Jateng telah berjalan lancar. Sejumlah simulasi sudah dilakukan dan logistik pemilu sudah dikirim ke seluruh kabupaten/kota penyelenggara.
"Saat ini sedang disortir dan dilipat, untuk dilanjutkan packing. Target kami awal Desember logistik sudah bergerak ke Kecamatan dan H-1 sudah sampai ke TPS," katanya.
Terkait antisipasi bencana, khususnya bencana Gunung Merapi di Klaten dan Boyolali, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan. Sejumlah skenario diambil jika terjadi kondisi bencana.
"Sudah kami petakan semuanya, karena memang di dua daerah itu, sudah ada yang mengungsi. Nanti rencananya, kami memiliki skema membuat TPS di dekat tempat-tempat pengungsian," katanya.
Selain itu, penanganan terhadap pemilih yang diisolasi, baik di rumah sakit, tempat karantina atau isolasi mandiri, pihaknya juga sudah menyiapkan petugas yang melayani mereka. Para petugas sudah disiapkan APD lengkap untuk melayani pemilih yang isolasi itu.
"Intinya kami sudah siap, sudah melakukan simulasi dan kami selalu koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 di seluruh daerah penyelenggara untuk agar semua berjalan dengan baik," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait