BREBES, iNews.id - Penghitungan surat suara Pemilu 2019 di Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes diwarnai duka menyusul meninggalnya salah satu petugas pemungutan suara (PPS), Sholehudin (52).
Kaur Pemerintahan Desa Tegalreja yang bertugas sebagai PPS Tegalreja itu mengembuskan napas terakhirnya diduga akibat kelelahan. Sholehudin sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Brebes untuk mendapatkan perawatan intensif.
Danramil 14 Banjarharjo, Kapten Infanteri Agus Sulistyo mengatakan, sebelum meninggal, Sholehudin yang mempunyai riwayat darah tinggi merasa pusing dan kemudian diperiksa oleh tim kesehatan dari Puskesmas Banjarharjo di PPK.
“Kesadaran yang bersangkutan makin menurun sehingga dievakuasi oleh petugas medis ke rumah sakit (RS) Dera Asyifa Banjarharjo guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Akhirnya, masuk ke RSUD Brebes sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu, (27/4/2019),” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2019).
Setelah dirawat beberapa jam di RSUD Brebes, kata dia, perangkat desa tersebut akhirnya mengembuskan napas terakhir, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 08.30 WIB.
“Walaupun sudah ditangani ekstra namun nyawanya tidak dapat diselamatkan oleh medis. Jenazah Almarhum diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka pada pukul 11.30 WIB dan rencananya akan dimakamkan pukul 14.00 WIB di TPU desa,” katanya.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak, yakni dua anak angkat dan satu anak kandung. “Untuk hasil diagnosa pihak RSUD, tidak ditemukan adanya penyakit komplikasi sehingga murni faktor kelelahan,” ucap Agus Sulistyo.
Menurut Agus, almarhum diduga kelelahan karena terlalu banyak jumlah pemilih dan surat suara yang harus dihitung dari 25 desa di Banjarharjo. “Banjarharjo ini jumlah desanya yang paling banyak se-Kabupaten Brebes, membuat para petugas mengalami kecapekan termasuk Pak Sholeh,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait