SEMARANG, iNews.id — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan arah politik dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020. PKS masih bertahan dan melihat peluang sekecil apapun untuk membangun koalisi karena tak punya cukup kursi untuk mengusung calon.
"Kami ingin mencoba menggali sekecil apapun peluang yang ada, seperti yang pernah terjadi di Karanganyar. Dengan desakan masyarakat, ada partai yang kemudian mengalihkan rekomendasi di detik-detik terakhir,” ujar Ketua DPW PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih, usai menghadiri Rakornas Pilkada Serentak 2020 Wilayah Jateng di Semarang, Sabtu (29/8/2020).
Dia mengatakan, partai akan tetap mendengarkan aspirasi umat di Pilkada Solo 2020.
“Sampai saat ini kami tetap menjalin komunikasi dengan para tokoh untuk menggali peluang sekecil apapun, demi menjaga sehatnya demokrasi di Solo,” katanya.
Namun Fikri membantah jika disebutkan ada kader PKS Solo yang dianggap telah merapat ke Gibran. Seluruh kader PKS tegak lurus dengan keputusan di atas dan DPP pun memperhatikan pertimbangan di bawah.
"Pada prinsipnya PKS akan tetap bersama umat dan menjalin komunikasi kepada semua kalangan," ucapnya.
Sementara itu pada Pilkada 2020, PKS Jateng menargetkan kemenangan minimal 60 persen atau sebanyak 13 daerah dari seluruh pilkada yang berlangsung. Hal ini sesuai dengan amanat musyawarah wilayah PKS Jateng tahun 2019. Untuk memenuhi target tersebut, dia menginstruksikan kepada seluruh kader untuk all out dalam memenangkan pilkada.
Diketahui, pada Pilkada 2020 PKS berkoalisi dengan semua partai. PKS ingin membangun bangsa ini dengan bekerja sama dengan semua golongan. Di Jateng, PKS berkoalisi dengan PDI Perjuangan di 5 daerah, Partai Gerindra 7 daerah, Partai Golkar 10 daerah, Partai Demokrat 6 daerah, PKB 6 daerah, Partai NasDem di 3 daerah dan PPP di 2 (dua) daerah.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait