JAKARTA, iNews.id - Popularitas dan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo merupakan efek dari air mancur, siapa yang berkeringat. Namun Ganjar yang terciprat airnya atau mendapatkan keuntungan.
Hal itu dikatakan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon dalam webinar bertajuk Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri di kanal YouTube salah satu media daring, Minggu (30/5/2021).
"Ya kalau saya mengamatinya bukan setahun dua tahun dah cukup lama gitu. Jadi, ya rasa kurang empati tertawa bersama rakyat yang sering didengungkan oleh ibu ketua umum itu tidak terasa di bawah, seperti orang mengatakan seperti air mancur yang kena tuh yang di jauh-jauh aja," kata Effendi.
Dia mengatakan, politik air mancur merupakan fenomena politik kekinian di Indonesia akan terjadi, siapa yang berkeringat dan siapa yang terkena airnya.
Jadi, ketegangan ini terjadi merupakan persoalan internal partai. Dan sebagaimana diketahui bahwa kontribusi terbesar suara PDI Perjuangan itu berasal dari Jawa Tengah, baik kursi DPR maupun mayoritas kepala daerah PDIP ada di Jawa Tengah.
"Jadi ya ini lebih kepada bagaimana ya kurang empatinya lah bersentuhan dengan langsung dengan maka yang di sampaikan itu ya tentu menurut saya itu akumulasi ya, akumulasi yang panjang," katanya.
"Bahkan saya lihat sih udah sudah lebih dari 2-3 tahun. Itu yang kemudian membuat akhirnya partai itu yang mengambil sikap sudah diberikan teguran begitu ya bahwa tidak diikutkan dalam pertemuan tiga pilar," ujar Effendi.
Menurutnya, Ganjar merupakan eksekutif dan kader yang diusung oleh PDIP dan didukung oleh seluruh kader. Boleh saja publik menafsirkan berbagai hal mengenai ketegangan ini, tetapi apa yang terjadi merupakan manifestasi dari gimmick, gestur dan gaya berpolitik seorang Ganjar.
Bagaimanapun, terpilihnya seorang Ganjar sebagai Gubernur Jateng bukan karena diri Ganjar seorang, seperti dirinya terpilih sebagai anggota DPR.
"Mereka memandang partai barulah memilih orangnya, siapa ketua umum yaitu faktor-faktor yang menjadi pilihan orang dan kenapa kemudian kita tidak memberi juga kontribusi yang lebih kepada mereka yang menjadikan kita. Itu yang saya melihat ya kalau lagi saya lihat lebih kepada hubungan yang seharusnya dan ini ada beberapa tempat PDI perjuangan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait