Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan perkembangan penyelidikan kematian PNS Pemkot Semarang Iwan Budi P. (Antara)

SEMARANG, iNews.id Polrestabes Semarang telah memeriksa lebih 30 saksi dalam kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang, Paulus Iwan Budi. Dari para saksi yang diperiksa, salah satunya  seorang dukun.

Diketahui dukun tersebut berinisial MK, sebelumnya diperiksa setelah muncul ada percakapan pesan singkat antara dirinya dan anggota TNI dari Pomdam IV Diponegoro.

Dalam percakapan itu diduga untuk melancarkan promosi jabatan NR, istrinya, menjadi Kabid II Bapenda Kota Semarang. Tapi kabarnya, yang terpilih Iwan Budi. 

Penasihat hukum keluarga Iwan Budi, Yunantyo Adi Setyawan mengatakan pemeriksaan MK bisa jadi ada keterkaitan, meski munculnya isu itu tidak dalam waktu yang bersamaan. 

Pasalnya pada isu pertama, ketika ada kabar bahwa Iwan Budi akan dipromosikan menjadi Kabid II, itu sudah lama sebelum korban hilang. 

Kemudian, muncul ada dukun yang terkait dengan istri dari anggota TNI yang jadi saksi ingin dipromosikan jadi Kabid II.  “Coba dinyatakan pegawai Bapenda terkait dukun itu, kan tidak ada yang tahu. ini masalah privasi ya,” kata Yunantyo, Rabu (2/11/2022).

“Jadi itu masih dengar-dengar, belum fix bahwa Iwan Budi dipromosikan menjadi Kabid II Bapenda,” katanya.

Di sisi lain, Polrestabes Semarang masih mendalami motif promosi jabatan dalam kasus pembunuhan Iwan Budi. Ini dilakukan setelah motif kasus korupsi yang diduga melatar belakangi pembunuhan, ternyata tidak ada unsur korupsi.

Selain motif promosi jabatan, juga akan diselidiki hubungan pribadi korban sebelum dinyatakan hilang, dan kemudian ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dengan tubuh hangus terbakar. 

“Seiring tidak adanya motif korupsi yang diduga melatarbelakangi pembunuhan Iwan Budi ini, penyidik mengubah arah penyidikan ke dugaan motif lain, yaitu tentang perpindahan jabatan dan hubungan pribadi korban,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan.

Yunantyo mengapresiasi kinerja kepolisian yang menindaklanjuti informasi sekecil apapun. Saat ini kepolisian masih bekerja menggunakan scientific investigation, karena sulitnyamendapatkan pengakuan dari pelaku. “Kita apresiasi, meski belum terungkap, tapi polisi masih bekerja,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network