BOYOLALI, iNews.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Dusun Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali panen cabai di tengah situasi harga yang membumbung tinggi. Cabai yang ditanam Desember 2020 lalu, berada di lahan seluas 1.750 meter persegi.
Hasil panen cabai, merupakan bagian upaya Bank Indonesia (BI) Cabang Solo mengembangkan sepuluh unit usaha ponpes di Solo Raya sejak tahun 2017 lalu. Tujuannya dalam rangka mendukung program kemandirian ekonomi ponpes.
“Ponpes ini tidak hanya fokus pada aspek pendidikan agama, tetapi mulai berperan pengembangan sektor ekonomi pesantren melalui budidaya pertanian,” kata Kepala BI Cabang Solo, Nugroho Joko Prastowo, Selasa (9/3/2021).
Ponpes memiliki lahan seluas 7.035 meter persegi yang sebagian besar digunakan untuk bangunan. Sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk usaha budi daya hortikultura, antara lain jagung, padi dan cabai.
“Melihat potensi ini, kami mendorong ponpes mengembangkan komoditas cabai untuk mewujudkan kemandirian ekonominya. Sekaligus membantu menjaga ketersediaan pasokan agar berkontribusi pada pengendalian inflasi,” katanya.
Ini sejalan dengan tugas pokok BI dalam pengendalian inflasi. Melalui program sosial BI untuk pembelian peralatan pertanian dan pengolahan produk hasil pertanian, Ponpes Darussalam mulai menanam cabai Desember 2020 lalu.
Tanaman cabai keriting dengan jenis benih Clause, jumlahnya sekitar 2.750 batang. Panen cabai di Pesantren Darussalam saat ini, bertepatan dengan harga cabai yang relatif tinggi. Untuk musim ini, sudah panen sembilan kali dan rata-rata tiap panen 30-45 kilogram.
Selain dapat mendatangkan penghasilan bagi pesantren, juga bisa menambah pasokan cabai di pasar Solo Raya. Jika panen melimpah, pesantren rencananya mengembangkan diferensiasi produk cabai di sisi hilir guna mendatangkan nilai tambah secara ekonomi.
Usaha yang telah dipersiapkan, yaitu pengolahan cabai menjadi saus melalui pendampingan BI Solo. Penanaman cabai sekaligus tindak lanjut gerakan tanam cabai di pekarangan yang digiatkan BI Solo tahun 2019 dengan mengandeng Ponpes dan lembaga pendidikan lainnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait