Kesenian tradisional di Kabupaten Pemalang mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. Salah satunya menggelar dialog laras budaya. (Ist)

PEMALANG, iNews.id - Kesenian tradisional di Kabupaten Pemalang mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. Sejumlah dalang mulai kebanjiran job tanggapan, setelah terhenti tak menggelar pementasannya dua tahun lebih akibat pandemi.

Pementasan wayang golek merupakan kesenian tradisional yang masih sangat populer di Kabupaten Pemalang dan tergolong paling laris dan masih diminati masyarakat di daerah itu dan sekitarnya.

Pagelaran wayang golek dengan menampilkan dalang Ki Suritno mulai digelar dengan mengambil lakon Pemalang Komplang yang konon ceritanya menimbulkan kegegeran Pemalang zaman dulu kala.

Menurut Ki Suritno yang dikenal dengan julukan sebagai dalang nekat itu, Pemalang Komplang yang menceritakan seorang lurah asal Tegal diminta gurunya mencuri senjata ampuh Gading Kencono, milik Kadipaten Pemalang.

Dengan keributan itu, lanjutnya, Kadipaten Pemalang geger dan Kadipati menyuruh lurah untuk menncari pencurinya hingga pusaka Gading Kencana bisa kembali.

Di jeda pertunjukkan Wayang Golek Santri itu, juga ditampilkan tari jaipong dan jengger yang dimainkan para seniman cantik dari Pemalang. Dengan lincahnya dan luwes penari jaipong itu cukup memukau para penonton yang hadir. 

Sementara dialog laras budaya bertema Pagelaran Wayang Golek Santri juga digelar di Jalan Urip Sumoharjo, Pelutan, Kecamatan/Kabupaten Pemalang pada Rabu (24/8) malam.

DPRD Jateng akan terus berupaya menjaga kelestarian kesenian daerah, dan kearifan lokal warisan leluhur ini. Selain itu juga mendorong lebih berkembang, setelah pemerintah kembali memberikan kelonggaran untuk pementasan para seniman.

Dorongan itu diwujudkan DPRD Jateng dengan menghelat pagelaran wayang golek Santri untuk membangkitkan kembali semangat aktivitas para seniman, setelah sebelumnya dua tahun lebih mereka terhenti total akibat pandemi Covid-19.

Menurut anggota Komisi B DPRD Jateng H Sofwan Sumadi, dewan akan mendorong pemberdayaan para seniman untuk terus berkembang dengan menggelar pertunjukan kesenian tradisional, sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan serta mengembangkan warisan leluhur itu. 

“Di Pemalang terdapat berbagai kesenian tradisional, seperti tari kuda luping, jengger, angklung, wayang golek dan lainnya. Kenenian tradisional ini akan kita perbadayakan agar dapat berkembang,” katanya, Jumat (26/8/2022).

Menurutnya, DPRD Jateng sangat peduli terhadap kesenian tradisional daerah, hingga para seniman akan terus didorong agar lebih berkembang ke depan dan tidak tergerus oleh seni budaya lain, atau semakin punah.

Kegiatan pertunjukkan kesenian di daerah, kata dia, akan mendapat bantuan anggaran jika sanggar kesenian sudah terdaftar dan memperoleh ijin rekomendasi dari instansi terkait maupun Dewan Kesenian stempat

Pegelaran wayang golek santri dipilih untuk pepentasan itu, agar dapat memberikan pesan-pesan moral atau berdakwah, mengingat dakwah tidak hanya harus dilakukan di masjid dan musala, tetapi juga dapat digelar dimana saja dengan menggandeng para seniman.  

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Pemalang Andi Rustono mengapresiasi langkah DPRD Jateng yang terus mendorong dan memperdayakan para seniman tetap berkreasi serta ikut melestarikan kesenian tradisional dengan menggelar pementasan wayang golek santri.

Di wilayah Kabupaten Pemalang, kata dia, terdapat banyak seniman yang memiliki kreasi sangat positif, bahkan pertunjukkan kesenian kuntulan, kuda lumping dan wayang golek hingga saat ini masih sangat diminati, meski dua tahun lebih aktivitas mereka sempat tersendat akibat pandemi.

Dia menambahkan untuk Pemalangan, selama sebelum pandemi ada 4 khas kesenian daerah di ataranya kangkreng, kuntulan, kuda lumping dan lainnya. Namun selama pandemi kesenian kuntulan perlahan punah akibat para personil beralih bekerja di bidang lain.

“Bahkan Dewan Kesenian Pemalang mencatat kesenian kuda lumping sebelumnya pandemi terdapat 30 kelompok, namun pada pasca pandemi mereka kembali bangkit hingga saat ini berkembang menjadi 50 kelompok seni kuda lumping,” sebutnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network