Para narasumber saat berbicara dalam dialog bersama Parlemen Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Meneropong PPKM Skala Mikro. (iNews/Ahmad Antoni)

SEMARANG, iNews.id – Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro perlu adanya koordinasi antara dinkes, camat, lurah, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga RT dan RW. Pasalnya, penanganan Covid-19 tidak terlepas dari sikap masyarakat. 

Kepala Dinsos Provinsi Jateng Harso Susilo mengatakan, kejujuran dari masyarakat di tengah pandemi Covid-19 sangatlah penting. Dengan begitu Ketua RT bisa menginformasikan adanya warga yang terpapar. 

“Jika ada yang terpapar, sebaiknya masyarakat melaporkannya. Jangan hanya isolasi mandiri di rumah saja. Diakui pula, sektor perekonomian masyarakat perlu terus berjalan tapi kesadaran menerapkan protokol kesehatan harus terus dilakukan,” kata Harso dalam dialog bersama Parlemen Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Meneropong PPKM Skala Mikro di Jateng di Lantai 4 Gedung Berlian DPRD Jateng, Semarang, Rabu (17/2/2021).

Sementara, menurut Guru besar Antropologi FIB Undip Prof Mudjahirin Thohir, ada tiga aspek untuk menghadapi virus Corona ini. Yakni aspek ontologis menyangkut realitas virus itu sendiri seperti apa dan bagaimana. 

Kedua, adalah aspek epistemologis. Yakni dilihat dari sisi medis. Karena belum tahu secara riil, maka gerakan 3M dinilainya sebatas ikhtiar untuk penanganan.

Aspek ketiga terkait kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Karena dari aspek ontologis belum jelas, maka kebijakan yang diambil pemerintah dalam menangani Covid-19 masih trial and error.

“PPKM ini tujuannya bagus. Tapi tujuan bagus mesti diikuti dua hal. Yaitu berefek bagus bagi kelompok sasaran atau tidak? Dan piranti yang mengikuti policy (kebijakan) ini. Jangan sampai mengatakan pilih sehat atau makan? Ini dikotomis,” kata Prof Mudjahirin.

Menurutnya, alangkah baiknya memberikan pemahaman kepada masyarakat terlebih dulu mengenai kesehatan dalam kondisi pandemi ini. Dari situ, kebijakan bisa dilakukan.

Ketua Dewan Riset Jateng itu juga menyinggung masyarakat yang mampu namun berlagak tak mampu untuk mendapatkan bantuan pada masa pandemi ini. 

“Dalam Islam, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah. Maka kenapa harus menunggu bantuan, kenapa tidak membantu?” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network