SEMARANG, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sarasehan Pengelolaan Dana Desa di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (22/11/2018). Di hadapan kepala desa se-Jateng, Presiden menekankan pentingnya skala prioritas dalam penggunaan dana desa dan harus dikelola secara transparan agar masyarakat dapat mengetahui peruntukannya.
Presiden Jokowi mengatakan, dana desa yang telah dikucurkan pemerintah sejak 2015 telah berhasil membangun 123.000 kilometer (Km) jalan desa. "Data saya, seluruh Indoensia ada 123 ribu kilometer jalan desa dibangun, panjang sekali," kata Jokowi.
Selama lebih dari empat tahun memimpin, Presiden Jokowi selalu fokus membangun desa. Untuk itu pemerintah terus melakukan penambahan alokasi dana agar desa menjadi semakin maju. Di samping itu juga pemerintah desa harus mampu mengelola dan menjadikan potensi desa sebagai sumber pendapatan.
Dia mengungkapkan, pada 2015 dana desa yang telah dikucurkan senilai Rp20 triliun, tahun 2016 naik menjadi Rp47 triliun, 2017 menjadi Rp60 triliun, dan 2018 Rp60 triliun, serta 2019 kembali naik menjadi Rp70 triliun. Dana itu dialokasikan untuk membangun 74 ribu desa di seluruh Indonesia.
Presiden mengatakan empat tahun ke belakang dana desa yang dikucurkan sudah pakai untuk infrastruktur. "Silahkan gunakan untuk bangun jembatan, jalan desa, irigasi, embung. Kita tahu hasilnya," ujarnya.
Selain untuk bangun jalan, Jokowi juga menyebut dana desa telah digunakan membangun 11.500 posyandu, 18.000 PAUD, 6.500 pasar desa, 791.000-an meter jembatan, 28.000-an unit irigasi, 1.900 embung, dan 26.700 kegiatan BUMDes.
"Artinya menetas dananya. Ada hasil kongkrit, tapi masih ada kebutuhan, maka Jangan tercecer banyak tempat dan nggak menetas barangnya," ucapnya.
Presiden mengingatkan bahwa penggunaan dana desa harus tepat sasaran dan bisa mendorong kesejahtearan rakyat. "Sekali lagi dana ini tembakannya harus tepat. Infrastruktur sudah, PAUD, Posyandu. Ke depan yang ingin dibangun masuk ke hal yang berkaitan ekonomi, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan inovasi," tuturnya.
Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya mengelola dana desa dengan baik. Sebab jika terbukti ada yang salah, kepala desa beresiko akan dipidana. Namun demikian, presiden mengapresiasi atas kinerja kepala desa dalam memajukan daerahnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait