SOLO, iNews.id - Profil Bhre Cakrahutomo Penguasa Pura Mangkunegaran yang dinobatkan pada 12 Maret 2022. Bhre Cakrahutomo bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.
Nama sebelum pelantikan adalah Gusti Pangeran Harya (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Lahir pada 29 Maret 1997 dan merupakan putra kedua (bungsu) dari KGPAA Mangkunegara IX dan Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX. Bhre Cakrahutomo menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2019.
Profil Bhre Cakrahutomo Penguasa Pura Mangkunegaran di Kota Solo, ia ditetapkan sebagai penerus tahta Kadipatèn Mangkunagaran ke-10 pada 1 Maret 2022. Setelah KGPAA Mangkunegara IX mangkat pada 13 Agustus 2021.
Upacara penobatan KGPAA Mangkunagara X dilaksanakan pada 12 Maret 2022 di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran. Penobatan dihadiri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Tiga penguasa pewaris tahta dinasti Mataram lainnya juga hadir, yakni Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan KGPAA Paku Alam X. Hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Seusai pengambilan janji setia, dilanjutkan pementasan beksan (tarian) Bedhaya Anglirmendhung, tarian yang diciptakan untuk mengingat perjuangan KGPAA Mangkunagara I melawan VOC sampai berdirinya Kadipaten Praja Mangkunegaran.
Profil Bhre Cakrahutomo Penguasa Pura Mangkunegaran, dari silsilah garis ibu, Bhre Cakrahutomo merupakan cucu Letnan Jenderal TNI (Purn) Yogi Supardi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang Ke-10 (1987-1991), Pangdam XVI/Udayana (1972-1974), dan Sekjen Departemen Pertahanan dan Keamanan (1983-1987).
Dari ibundanya, Gusti Bhre, sapaan sehari-hari, memiliki kakak kandung perempuan bernama Gusti Raden Ajeng (GRA) Ancillasura Marina Sudjiwo. Sedangkan dari ibu tirinya, Sukmawati Soekarnoputri, ia memiliki dua saudara seayah, yakni Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Jiwo Suryonegoro (Gusti Paundra) dan Gusti Raden Ajeng Putri Agung Suniwati (Gusti Menur).
Profil Bhre Cakrahutomo Penguasa Pura Mangkunegaran, memiliki cita-cita besar menjadikan Pura Mangkunegaran memberikan dampak besar perubahan sosial dan budaya kepada masyarakat umum.
KGPAA Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo tumbuh di dalam keluarga penyuka fotografi. Ayah, ibu dan eyangnya, KGPAA Mangkunegara VIII adalah penyuka fotografi. Eyang dari ibunya juga diketahui Bhre sering memainkan kamera.
Kesukaan menular pada Bhre yang mulai menekuni bidang fotografi sejak usia SMP hingga saat ini. Selain itu, Mangkunegara X juga sangat menyukai traveling dan kegiatan naik gunung. Dibalik hobi dan kesukaannya, Bhre berhasrat untuk menjabat sebagai salah satu Duta Besar Republik Indonesia.
Dia memutuskan untuk menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan hukum dan lulus pada 2019. Bhre juga pernah tergabung dalam Tim Fakultas Hukum UI yang menorehkan prestasi sebagai champion final Pre-Moot Willem C Vis International Commercial Arbitration Moot yang ke-10 di Praha, Republik Ceko pada 11 Maret 2018.
Profil Bhre Cakrahutomo Penguasa Pura Mangkunegaran, setelah lulus Bhre malah menjadi seorang pengacara corporate lawyer di Jakarta selama 2,5 tahun. Sebelum akhirnya diangkat menjadi Mangkunegara X. Kini dia fokus untuk tujuan yang lebih besar, yakni menjadikan Pura Mangkunegaran sebagai wadah bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti seniman, akademisi, komunitas hingga masyarakat umum.
Hal itu sebagai cara efektif untuk menyebarkan berbagai adat budaya Jawa, khususnya yang berada di Pura Mangkunegaran. Bhre Cakrahutomo pernah menjadi sebagai cucuk lampah (pemimpin kirab) kirab Pusaka-Dalem malam 1 Suro saat SMP. Sekaligus Founder Mangkunegaran Jazz Festival dan penanggungjawab renovasi atau pemugaran Pura Mangkunegaran ini, melakukan langkah konkret untuk mewujudkan keinginannya dengan membangun Taman Pracima. Taman yang juga pernah ada pada masa Mangkunegara VI dan Mankunegara VII.
Sekaligus menjadi perwujudan dari konsep yang ia anut, yakni masa lalu tidak hanya untuk dikenal tapi juga dijadikan modal untuk masa kini dan masa depan. Taman dibuka untuk umum pada 21 Januari 2023, dibangun berdasarkan kajian, dokumentasi dan dasar-dasar dari sumber primer yang tersimpan di Rekso Pustoko atau perpustakaan Pura Mangkunegaran.
Sebagai penerus tahta, seorang anak dan cucu adipati, Bhre ingin membuat kedua orang tua dan para pendahulunya bangga dengan apa yang telah ia lakukan untuk Pura Mangkunegaran. Dirinya ingin melakukan yang terbaik untuk warisan yang sudah bertahan ratusan tahun.
Demikian profil Bhre Cakrahutomo Penguasa Pura Mangkunegaran. Semoga bermanfaat.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait