JAKARTA, iNews.id – Polisi menduga pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Pantau Mudik Lebaran Simpang Tiga Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, seorang pemula yang masih amatiran. Hal ini berdasarkan penyelidikan atas aksi dan bom yang diledakkannya.
Selain itu, pelaku juga diketahui tak berafiliasi dengan kelompok jaringan teroris manapun. Sehingga dapat disebut rekam jejak yang bersangkutan belum terbaca atau mungkin tidak punya. Namun dia memiliki kemampuan untuk merakit bom berdaya ledak rendah (low eksplosive).
"Belum ada indikasi keterkaitan pelaku ikut suatu jaringan, baik JAD Jateng maupun kelompok lain. Hasil pemeriksaan, pelaku masih amatir," ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (4/6/2019).
Dia menjelaskan, polisi mengungkap identitasnya sebagai Rafik Assarudin (22) setelah tim Inafis mengidentifikasi sidik jari pelaku. Kesehariannya dia diketahui berjualan gorengan.
"(Penjual) dodolan, tukang gorengan," katanya.
Polisi kini telah menetapkan RA sebagai tersangka kasus dugaan bom bunuh diri di Pospol Kartasura, Senin (3/6/2019) malam. Namun pihaknya masih akan memeriksa pelaku jika kondisinya sudah pulih.
"Masih coba digali, yang penting kondisinya stabil bisa diwawancara singkat. Nanti akan didalami," ucapnya.
Hasil pemeriksaan, pelaku RA merupakan pemuda kelahiran 1997 dan belum menikah. Dia tamatan SMA dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Keterangan keluarga, baik orangtua dan kakaknya, pelaku memiliki kecenderungan sifat pendiam, jarang berkomunikasi dan bersosialisasi.
"Saat keluar rumah juga kadang pamit kadang tidak. Sewaktu Kejadian bom bunuh diri, dia tidak pamitan hanya keluar dengan sepeda motor, tiba-tiba terjadi ledakan di Pospam," ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait