Dua kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex merespons sanksi berat PSIS menggelar pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim Liga 1. (foto Ahmad Antoni)

SEMARANG, iNews.id – Dua kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex merespons sanksi berat yang diterima PSIS yakni menggelar pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim kompetisi BRI Liga 1 2023/24. Panser Biru dan Snex menyatakan penyesalan atas kericuhan yang terjadi saat laga PSIS vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri pada Mingggu (3/12).

Diberitakan sebelumnya, PSIS dikenai sanksi karena dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan suporter PSIS Semarang dan suporter Klub Tamu.

"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 berakhir," bunyi hukuman pada surat Komdis PSSI yang dikirim pada Rabu (6/12) malam. Selain itu, PSIS juga dikenakan sanksi denda sebesar Rp25 juta.

Respons kelompok suporter Panser Biru dan Snex disampaikan melalui akun Instagramnya. Berikut ini Official Statement pada akun @panserbiru2001

OFFICIAL STATEMENT ‼️

Merespons Keputusan Komite disiplin PSSI yang di layangkan untuk tim PSIS Semarang terkait pertandingan PSIS Semarang melawan PSS Sleman yang berlangsung pada hari Minggu 3 Desember 2023 di Stadion Jatidiri Semarang, dimana pada pertandingan tersebut terpaksa dihentikan akibat adanya oknum yang masuk ke lapangan, membuat kericuhan serta menggangu jalannya pertandingan.

Tentunya dari kami Panser biru sangat menyesalkan ulah oknum yang membuat kericuhan tersebut, Fanatisme suporter seharusnya tidak membuat kericuhan hingga nantinya menimbulkan korban jiwa karena pada hakikatnya Tidak ada sepak bola sebanding dengan nyawa.

Menurut kami keputusan Komdis PSSI untuk PSIS Semarang sangatlah berat namun demi menjaga kondusifitas maka kami akan mendukung penuh PSIS Semarang untuk melakukan Upaya Hukum Banding terhadap Komdis PSSI. Semoga hasil Upaya Banding tersebut menghasilkan keputusan seperti yg kita harapkan bersama.

Salam Loyal Tapi Pintar.

Sementara penyataan kelompok suporter Snex melalui akun Instagram @officialsnex2005

OFFICIAL STATEMENT

Salam Rewo-Rewo

Berdasarkan keputusan Komdis PSSI kepada Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, keputusan ini sangat tidak adil dan membuat pecinta sepak bola khususnya masyarakat semarang kecewa.

Untuk seluruh anggota SNEX dimohon menjaga kondusifitas di sosial media ini yg sangat ramai dan saling salah menyalahkan.

Menurut saya faktor-faktor permasalahan ini adalah:
1. Di buka nya Tiket online yang membuat suporter tim tamu bisa membeli, dan adanya akses untuk away ke semarang. Seharusnya pihak Liga harus mengevaluasi terkait tiket online tsb, supaya tidak adanya suporter tim tamu yg mudah beli padahal sudah jelas peraturan PSSI yg melarang suporter tim tamu hadir.

2. Bahwa hubungan antara suporter sleman (BCS) dengan suporter semarang khususnya (Snex) belum sepenuhnya baik tetapi ada pihak-pihak yang memberikan akses untuk datang ke Semarang sebanyak itu sehingga Potensi kericuhan tetap ada karena psikologis suporter.

3. Kronologi kejadian, suporter tim tamu (BCS) dri arah barat selatan nekat membuat kerusuhan mengarah ke tribun utara (Snex) sehingga terjadinya bentrok.

3 poin itu sumber permasalahan yang akhirnya terjadi kerusuhan, bahwasanya tindakan Snex adalah menjaga penonton tamu di tribun barat sebelah utara dan menjaga kehormatan sebagai tuan rumah akibat tindakan suporter tim tamu tidak sopan tidak baik kedua kalinya di std jatidiri.

Kami berharap kita jangan saling menyalahkan, kita intropeksi diri, Saat ini semua di mata Komdis PSSI kita salah.

Kita jangan putus asa, terhadap keputusan ini dapat diajukan banding sesuai Pasal 119 kode disiplin PSSI, tetap kawal banding dan tetap semangat.

Mohon maaf bila ada salah kata atau perilaku kami. Terima kasih

Salam Rewo-Rewo

Sebelumnya, CEO PSIS Yoyok Sukawi dan Ketua Panpel Agung Bawono menegaskan akan melakukan evaluasi pasca-pertandingan menghadapi PSS Sleman.

"Kami akan evaluasi menyeluruh. Langkah pertama kami akan evaluasi panpel dan dalam waktu dekat akan merilis sistem ticketing terintegrasi baik online mau pun offline sehingga supaya tidak bisa lagi oknum masuk ke Stadion Jatidiri. Nanti akan ada aplikasi khusus terkait PSIS yang di dalamnya ada fitur ticketing," kata Yoyok.

Sedangkan Agung Buwono mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi seluruh pihak dan akan menyiapkan sistem baru saat PSIS dapat menggelar pertandingan kembali dengan penonton.

"Yang pertama panpel minta maaf. Dan panpel akan evaluasi dan bertanggung jawab terhadap hukuman Komdis. Ke depan kami sudah siapkan sistem ticketing baru,” ujar Agung.

“Semoga ke depan lebih baik dan kami saat ini bersama manajemen PSIS tengah menyusun banding supaya hukuman tidak seberat itu dengan melihat kejadian-kejadian di tempat lain," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network