BANJARNEGARA, iNews.id - Cuaca buruk dan curah hujan tinggi terus mengakibatkan bencana di sejumlah daerah di tanah air. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, tanah bergerak merusak puluhan rumah warga dan sejumlah akses jalan di kawasan tersebut.
Informasi sementara, sebanyak 22 rumah penduduk, di Desa Kebutuh Jurang, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, rusak akibat bencana tanah bergerak. Kondisi rumah warga yang terdampak mengalami retak pada dinding hingga jebol, lantai amblas hingga 50 sentimeter dan bangunan miring.
Tanah bergerak juga menimbulkan retakan tanah di area pekarangan warga. Sebanyak 25 kepala keluarga, atau 83 jiwa yang rumahnya rusak kini memilih mengungsi ke tempat yang aman. Pasalnya, kondisi tanah yang masih terus bergerak saat terjadi hujan membuat mereka khawatir.
“Badan geologi saat ini tengah mengkaji kondisi tanah di permukiman warga, untuk mencatat dan mendata area yang masuk dalam zona bahaya,” kata Babinsa Pagedongan, Sertu M Masrur, Senin (18/2/2019).
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, 70 persen wilayah Banjarnegara merupakan zona merah rawan pergerakan tanah. “Warga yang tinggal di area rawan bencana dihimbau wasapada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari lima jam,” kata Masrur.
Salah seorang warga Desa Kebutuh Jurang, Nisem menyebut, fenomena tanah bergerak di wilayahnya sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Apalagi saat hujan deras tiba, kontur tanah yang rawan membuat kondisi bisa dengan cepat bertambah parah.
“Kalau mulai retak bunyi keras begitu. Ya kami khawatir dengan kondisi ini. Harapannya bisa segera dicarikan solusinya oleh pemerintah,” kata dia.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait