SOLO, iNews.id – Pura Mangkunegaran dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bekerja sama dalam pengembangan seni budaya melalui tri dharma perguruan tinggi. Kerja sama di antaranya mengenai pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka, penelitian, pergelaran dan pameran karya seni.
Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dilakukan Sri Paduka Mangkoenagoro X dan Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna. Penandatanganan naskah kerja sama merupakan tindak lanjut konkret dari kerja sama yang sebenarnya telah lama terjalin antara Pura Mangkunegaran dan ISI Surakarta.
Kerja sama untuk mendukung peran Pura Mangkunegaran dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan. Dimana rencana pengembangan Pura Mangkunegaran tidak akan meninggalkan akarnya dan didukung oleh penelitian dan kajian yang sesuai dengan standar akademik.
Sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, Pura Mangkunegaran juga merupakan wadah tempat berkumpulnya akademisi, praktisi, dan masyarakat umum yang memiliki panggilan untuk melestarikan serta mengembangkan kesenian dan kebudayaan.
“Ada banyak kegiatan yang dapat dijalankan bersama dengan semangat kolaborasi. Misalnya program magang bagi mahasiswa ISI Surakarta di Pura Mangkunegaran, penelitian terkait kesenian dan kebudayaan, bahkan penyelenggaraan kegiatan,” kata Mangkoenagoro X melalui keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Selasa (29/11/2022).
Sinergi dan Kolaborasi kedua lembaga yang memiliki peran penting di bidang kesenian dan kebudayaan di Kota Solo, tentunya harus membawa dampak positif bagi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama ISI Surakarta Sugeng Nugroho mengatakan, kerja sama kedua belah pihak sebenarnya telah berlangsung lama. Sejak masih berstatus akademi bernama Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta di tahun 1970-an.
Kemudian menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta di tahun 1988, dan kini menjadi ISI Surakarta. Terbukti banyak alumnus, dosen, dan staf pranata laboratorium Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta yang berkiprah di Pura Mangkunegaran.
Bahkan ada beberapa yang telah diangkat menjadi abdi dalem. Sebaliknya, tidak sedikit gending-gending dan karya tari gaya Mangkunegaran yang dijadikan materi pembelajaran praktik di Prodi Seni Karawitan dan Prodi Tari ISI Surakarta.
Demikian juga pedalangan gaya Mangkunegaran dijadikan varian dalam pembelajaran praktik pedalangan gaya pokok di Prodi Seni Pedalangan ISI Surakarta.
Sugeng Nugroho mengatakan, dalam hal penelitian, telah banyak karya seni pertunjukan dan kesenirupaan Pura Mangkunegaran yang dijadikan objek penelitian para dosen dan mahasiswa ISI Surakarta.
Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna menyebut, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Seni yang mengemban tugas sebagai institusi pelestari dan pengembangan seni tradisi, ISI Surakarta sudah sepantasnya untuk melakukan kerja sama dengan Pura Mangkunegaran.
Sebab Pura Mangkunegaran selain memiliki arsitektur istana Jawa yang khas dan megah, juga memiliki suatu warisan budaya tak ternilai, antara lain upacara-upacara adat, tarian-tarian sakral, gamelan, dan pusaka.
“Tidak kalah penting, Pura Mangkunegaran merupakan patronase dan maecenas, yakni pendukung, pendorong, pelindung, pelestari, dan pusat dari seni budaya dan adat-istiadat tradisi Jawa Surakarta,” katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait