TEGAL, iNews.id - Munculnya hoaks atau berita bohong membuat pemilu presiden (Pilpres) 2019 sangat mahal harganya.
Ketua Bidang Organisasi dan Pengkaderan PP Fatayat NU, Nur Nadlifah mengakui, dari sisi anggaran penyelenggaran, Pilpres 2019 lebih murah dibanding 2014, karena digelar serentak bersama Pemilu Legislatif.
“Namun karena banyaknya berita bohong, harganya (pilpres) menjadi sangat mahal,” ujar Nadlifah dalam rapat koordinasi Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) Kota Tegal, di Tegal, Jumat (22/3/2019).
Menurut Nadlifah, akibat berita bohong ini, yang diserang adalah karakter. "Jadi kalau sudah karakter, itu nilainya sudah tidak bisa dihitung," ucapnya.
Pengurus DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mencontohkan, ada beberapa grup yang seharusnya menjadi media silaturahmi, malah pecah. “Karena isinya kejelekan, bukan program. Akhirnya sampai ada yang keluar grup,” katanya.
Atas dasar itu, dia mengajak perempuan NU, untuk memerangi hoaks. Namun tidak membalasnya dengan fitnah. “Jelaskan secara gamblang, dengan data dan prestasi yang selama ini sudah dicapai Pak Jokowi,” katanya.
Nadlifah menambahkan, prestasi Jokowi sudah terbukti. Pembangunan terus dilakukan secara merata, hingga pelosok. “Artinya apa? Selama hampir 5 tahun, Pak Jokowi benar-benar bekerja untuk pembangunan Indonesia,” paparnya.
Selain itu, lanjut Nadlifah, Jokowi juga sangat memberi perhatian pada dunia pesantren. Saat ini juga tengah dibahas adanya RUU Pesantren. “Bersama DPR, dalam RUU ini dirumuskan akan adanya fasilitasi pemerintah bagi pesantren,” ucapnya.
Hal lain, kata dia, adanya sosok KH Ma'ruf Amin yang sebelumnya menjabat Rais Aam PBNU mendampingi Jokowi. “Kita sebagai warga NU, tentu harus mengikuti guru, kiai kita,” katanya.
Koordinator JPNU Jawa Tengah Khizanaturrohmah mengajak perempuan NU untuk terus menyampaikan prestasi Jokowi, maupun kiprah KH Ma'ruf Amin. “Sampaikan ke tingkat keluarga, tetangga, hingga masyarakat luas,” katanya.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jowoki-Ma'ruf Kota Tegal Edi Suripno mengatakan, kaum ibu harus punya daya dorong untuk memenangkan Jokowi-Amin. “Dimulai dari satukan hati, selanjutnya satukan perbuatan untuk sama-sama memiliki pak Jokowo, kiai Ma'ruf,” tandasnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait