DEMAK, iNews.id – Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak gagal panen akibat banjir. Ratusan hektare tambak perikanan darat juga hancur terendam banjir.
Tanaman padi yang gagal panen tersebar di tujuh desa di Kecamatan Sayung. Sebagian besar puso akibat terendam banjir lebih dari sepuluh hari. Bahkan ada petani terpaksa panen dini agar padi tidak busuk terendam air.
“Butir padi yang yang masih hijau sengaja saya petik sebelum membusuk, sudah sepuluh hari terendam banjir. Saya panen meskipun baru berumur 70 hari,” kata Masuroh, warga Dukuh Ngepreh, Desa/Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa (16/2/2021).
Padi yang dipanen kemarin, selanjutnya dijemur dan nantinya akan dikomsumsi keluarganya sendiri. Nasib serupa juga dialami 190 petani lainnya di Desa Sayung yang terdampak banjir. Tercatat sekitar 120 hektare lahan padi rusak dan terancam puso.
Sementara dari data Dinas Pertanian Demak, dampak banjir telah merusak lahan pertanian seluas 601 hektare di tujuh desa di Kecamatan Sayung. Daerah yang terdampak adalah Desa Prampelan, Dombo, Kalisari, Loireng, Sayung, Tambakroto dan Pilangsari.
Padi yang berusia sekitar 60 hari, dipanen dini untuk dikomsumsi sendiri. Namun demikian, terdapat tanaman padi lainnya yang terlanjur puso akibat terendam banjir. Sementara, tambak perikanan darat yang diterjang banjir mencapai 135 hektare. Sementara total kerugian yang dialami para petani sawah maupun tambak mencapai puluhan miliar rupiah.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait