GROBOGAN, iNews.id - Ratusan hektare tanaman padi di Grobogan, Jawa Tengah, terancam puso, akibat terendam banjir dan lumpur yang melanda beberapa kecamatan minggu lalu. Para petani pun hanya bisa pasrah melihat tanaman padi yang rata-rata berusia satu bulan hingga tiga bulan milik mereka rusak terendam banjir. Hingga kini, mereka belum mempersiapkan bibit padi baru untuk mengganti padi yang rusak.
Banjir yang melanda tujuh kecamatan di Grobogan Jawa Tengah, sepekan lalu membuat para petani meradang. Pasalnya ratusan hektar tanaman padi siap panen milik mereka rusak parah direndam banjir bercampur lumpur. Padahal, berdasarkan perhitungan, sebagian tanaman padi itu akan panen di Januari ini. Kini petani pun terancam gagal panen.
Seperti yang terlihat di areal persawahan di Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2018) siang. Hampir seluruh tanaman padi di areal tersebut rusak parah. Bahkan padi yang sudah tinggal menunggu hitungan hari untuk panen pun rusak dan membusuk akibat tertimbun lumpur.
Menurut Suranto, salah seorang petani asal Desa Sumberejosari, Karangayung, banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Jajar. Dia pun pesimis jika seluruh tanaman padi miliknya itu akan tumbuh kembali. “Kalau tanggulnya tidak diperbaiki sudah pasti gagal panen. Karena air dan lumpur akan terus menggenangi sawah,” ujarnya.
Suranto hanya bisa pasrah dengan kondisi tanaman padi miliknya yang sudah berusia satu setengah bulan. Dia mengaku belum ada dana untuk membeli bibit baru dan akan menunggu sebagian padi yang masih bisa terselamatkan.
Tokoh masyarakat Desa Mojoagung, Joko Aryadi mengatakan, warga akan mempercepat proses penutupan tanggul yang jebol. Agar seluruh tanaman padi milik petani tidak lagi terendam banjir. “Untuk saat ini ada dua titik tanggul jebol dengan panjang mencapai kurang lebih empat puluh meter. Semoga bisa segera ditutup tanggul yang jebol itu agar sawah warga tidak lagi terendam air,” ucapnya.
Selain di Kecamatan Karangayung, ratusan hektare tanaman padi berusia satu bulan di sejumlah kecamatan yang dialiri Sungai Tuntang juga terancam gagal panen, karena terendam banjir akibat luapan Sungai Tuntang. Sebagian tanaman padi tertutup genangan air setinggi satu meter.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait