BANJARNEGARA, iNews.id - Kesulitan air akibat musim kemarau saat ini dirasakan oleh para petani kentang di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara. Hujan yang tak turun selama 3 bulan terakhir membuat sumber mata air untuk pengairan lahan tanaman kentang milik petani mengering.
Para petani terpaksa menyedot air dari salah satu objek wisata di Dieng Telaga Merdada untuk menyirami tanaman kentang. Para petani ini menggunakan pompa diesel untuk melakukan penyedotan. Meski biaya oprasional cukup mahal hingga mencapai Rp50.000 per hari.
Menurut petani, penyedotan air itu merupakan satu-satunya cara untuk mempertahankan tanaman kentang mereka agar tidak mati kekeringan.
“Kami menyambung pompa dengan pipa paralon sejauh 1 kilometer untuk menyemprot tanaman kentang yang berusia antara 2 hingga 3 bulan,” kata Joko, Senin (18/9).
Rata-rata setiap petani membutuhkan air hingga 15.000 liter setiap harinya. Hingga saat ini 20 hektare lahan tanaman kentang menggantungkan sumber air untuk penyiraman dari telaga ini.
Sementara akibat penyedotan air ini, debit air telaga Merdada mengalami penyusutan, permukaan air turun hingga mencapai 30 sentimeter.
Editor : Ahmad Antoni
kesulitan air musim kemarau dataran tinggi dieng Sumber mata air petani kentang objek wisata telaga merdada
Artikel Terkait