TEGAL, iNews.id - Ratusan santri dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bina Amanah Sidapurna, kecamatan Dukuhturi, kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menggelar salat ghaib dan doa bersama bagi para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan KepulauanSseribu. Para santri berharap seluruh korban bisa segera ditemukan.
“Salat ghaib berjamaah ini dilakukan untuk mendoakan para korban agar diampuni segala dosanya,” kata Muhammad Emirsyah Al Barra, Santri Kelas 3 MI Bina Amanah, Sidapurna, Rabu (13/1/202).
“Kami juga berharap seluruh korban bisa segera ditemukan oleh tim Basarnas dan TNI-Polri,” katanya.
Kepala MI Bina Amanah Sidapurna, Farikhun mengatakan salat ghaib berjamaah dan doa bersama tersebut merupakan bentuk empati kepada para korban.
Apalagi salah seorang korban Sriwijaya Air SJ-182 adalah seorang guru asal kabupaten Tegal yakni Panca Widya Nursanti yang hingga kini jenazahnya belum ditemukan.
“Salat ghaib di tengah pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat yakni menjaga jarak barisan shaf salat dan wajib memakai masker,” kata Farikhun.
“Selain untuk mendoakan para korban Sriwijaya Air, kegiatan salat ghaib juga sekaligus untuk mengedukasi dan mempraktekan salah satu materi pelajaran di madrasah,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Sriwijaya Air Jatuh sriwijaya air kepulauan seribu doa bersama Madrasah Ibtidaiyah kabupaten tegal
Artikel Terkait