SRAGEN, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pelawak Kirun ikut naik panggung ketika berbincang dengan perwakilan petani, pengusaha penggilingan padi dan penjual pupuk di Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (3/4/2019). Keduanya pun berkolaborasi menjawab keluhan yang disampaikan dalam acara silaturahmi itu.
“Mas Kirun maju. Saya nanti bertanya, mas Kirun juga boleh bertanya. Saya tanya yang serius, Mas Kirun tanya yang lucu,” kata Jokowi dalam acara silaturahmi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan pengusaha Beras (Perpadi) di GOR Diponegoro, Kota Sragen.
Presiden langsung mengajukan pertanyaan kepada pemilik penggilingan padi, Endang, mengapa belum memiliki dryer atau penggering padi. “Dereng enten dana (belum ada dana) pak. Untuk modal saja sudah dari bank, apalagi untuk itu. Maka dari itu mau minta ke bapak presiden,” kata Endang yang memulai usahanya ini sejak 2001.
Jokowi langsung menjawab kalau dari Sabang sampai Merauke, Pulau Miangas sampai Rote minta ke Presiden, ya berat. Hal ini langsung dijawab santai oleh Bu Endang. “Ya cukup yang dari Jenar Sragen.”
Ketika Presiden meminta untuk pinjam bank untuk beli dryer, Endang kembali menjawab, “mumet (pusing) karena modal beli padi pinjam bank, apalagi ditambah utang kembali untuk beli pengering.”
Menjawab hal itu, Kirun berjanji akan membelikan Bu Endang pengering padi kalau mendapat undangan pentas dari Presiden.
Presiden Jokowi pun langsung menanggapi pernyataan Kirun. “Ya udah nanti habis pemilu Mas Kirun bersama Pak Dalang Manteb saya undang,” kata Jokowi.
Kirun dalam acara ini juga langsung mengajukan pertanyaan kocaknya, mengenai perbedaan dryer rambut dengan dryer padi. Namun Bu Endang menjawab dengan serius bahwa pengering padi itu besar dan pengering rambut hanya kecil.
Kirun mengatakan, tidak ada bedanya. Sebab, kalau tidak punya dryer rambut dan padi, maka bisa dikeringkan dengan sinar matahari. Presiden Jokowi dan Kirun juga berkolaborasi ketika menjawab pertanyaan Paino dari perwakilan petani dan penjual pupuk, Slamet, sehingga banyak peserta silaturahmi yang tertawa.
Dalam acara silaturahmi ini, Jokowi mendorong modernisasi industri pertanian Indonesia agar bisa menjaga kualitas dan memenuhi kebutuhan nasional dengan cepat dan mampu bersaing dengan global.
“Sekarang jaman modern, dari jaman kecil saya di desa kalau habis panen pasti di-jereng (jemur) di pelataran, ini harus diubah, penggilingan harus memiliki dryer (pengering),” kata Presiden Jokowi.
Presiden berharap industri pertanian Indonesia ke depan dapat menghadapi perubahan dunia dan perubahan global yang sangat cepat sekali. “Kalau kita tidak mengikuti, mengubah diri dari yang pola-pola lama kita ke pola-pola baru, kita akan ditinggal negara lain,” kata Jokowi.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait