SOLO, iNews.id – Momentum gelaran MotoGP Mandalika 2022 mendorong perajin batik di Kota Solo untuk ikut berkreasi. Seorang pembatik bernama Muhammad Taufan Wicaksono menciptakan batik bermotif Mandalika.
"Melalui batik motif Mandalika ini, kami ingin memeriahkan dan mengenalkan batik lokal ke mancanegara," kata Muhammad Taufan Wicaksono, Jumat (18/3/2022).
Pemilik Batik Toeli Laweyan ini menyebut, batik tulis tersebut mulai dibuat sejak awal Maret dan hingga saat ini sudah diproduksi empat lembar. Untuk motif utama yang diangkat adalah yang berkaitan dengan Lombok. Selain itu juga motif lintasan balap di Sirkuit Mandalika serta gambar sejumlah pembalap, di antaranya Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Untuk satu lembar batik tulis, diproduksi dalam waktu lima hari. Waktu pemrosesan batik tergantung dari tingkat kerumitan motif. Satu lembar kain batik dijual dengan harga Rp1 juta.
Mengenai pemasaran, lebih banyak melakukannya melalui media sosial. Dengan demikian, konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri akan lebih mudah mengaksesnya.
"Selain itu kami juga sedang berusaha mencari link untuk mempromosikan batik ini ke Mandalika. Prosedur ke sana kan jalurnya tidak mudah. Sedangkan saat ini sebisa mungkin kami promosikan lewat media sosial dan market place," katanya.
Yang menarik adalah dalam proses produksinya Taufan melibatkan penyandang disabilitas khususnya tuna rungu.Tujuannya agar mereka bisa lebih berinovasi.
"Yang kami angkat kreativitas disabilitas tuna rungu. Kita tahu disabilitas punya kelebihan tapi kalau kemampuan batik kan tidak semua orang memiliki," katanya.
Untuk perajin tuna rungu yang dilibatkannya saat ini sebanyak empat orang, ke depan tidak menutup kemungkinan jumlah perajin akan ditambah.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait