SALATIGA, iNews.id - Warung Sate Sapi Suruh di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga sudah dikenal masyarakat luas sejak dulu. Selain rasanya enak, daging sapinya juga empuk dan terasa lembut di lidah meskipun dibakar.
Cita rasa itu bisa dipertahankan hingga sekarang karena pemiliknya, selalu menggunakan daging berkualitas sebagai bahan baku. Ini yang membuat sate sapi Suruh digemari konsumen. Setiap hari, warung Sate Sapi Suruh menghabiskan daging minimal sepuluh kilogram.
“Kami menggunakan daging nomor satu (berkualitas), jadi dibakar saja sudah empuk. Bumbunya saya buat sendiri, sudah khas dan turun temurun,” kata pemilik warung Sate Sapi Suruh, Ngatmiyati, Jumat (5/3/2021).
Tidak hanya bumbu, dari tusuk sate dan lontong juga dibuat sendiri. Lontong dibuat sendiri karena faktor kamantapan. Dia lebih percaya dengan lontong buatannya ketimbang beli matang.
“Kalau buat sendiri, rasanya lebih enak dan mantap. Sebab saya memakai beras yang berkualitas baik,” ujarnya.
Konsumen bisa memilih sate sesuai selera, daging semua atau campur lemak (daging muda/gajih) atau campur daging dan lemak. Satu porsi berisi sepuluh tusuk sate dan lontong ketupat di lumeri sambal kacang.
Harganya tidak mahal, untuk satu porsi sate sapi daging, konsumen hanya merogeh kocek Rp26.000. Sedangkan untuk sate campur (daging dan lemak) Rp21.000 per porsi. Sebagai variasi juga ada menu lain, yaitu bakso dan mie ayam.
Sebagai pendukung, disediakan minuman, baik aneka jus buah, minuman botol dan sebagainya. Warung yang buka dari pukul 09.30 WIB hingga malam, juga menerima pesanan untuk resepsi, pernikahan dan acara lainnya.
Mengenai bumbunya ada dua jenis, yaitu bumbu untuk celupan (perendam) sebelum sate dibakar serta bumbu sambal kacang setelah sate matang dan dihidangkan.
Untuk bumbu celupan, terdiri dari ketumbar, bawang putih, kemiri disangai, kunyit, gula merah dan garam. Bumbu dan rempah dihaluskan, kemudian diberi air secukupnya.
“Saya membuat bumbu itu berdasarkan kebiasaan dan perasaan, tidak pakai takaran, karena sudah sejak remaja membantu ibu (jualan sate), jadi sudah hafal,” katanya.
Ada juga bumbu sambal kacang yang sudah terkenal lezat dan rasanya khas. Konsumen bisa memilih sambel kacang yang pedas atau tidak pedas. Bumbu sambal kacang dibuat dari kacang tanah yang digoreng, lalu ditumbuk halus.
Kemudian cabai merah kriting digoreng lalu ditumbuk halus. Bawang putih digoreng lalu dihaluskan. Selanjutnya garam, gula merah, dan bumbu-bumbu diberi air panas.
Salah seorang pelanggan, Pranoto (40) warga Boyolali mengaku sering mampir ke Sate Sapi Suruh bila ke Salatiga. Ia merasa cocok dengan rasanya. “Selain dagingnya empuk, bumbunya juga nikmat. Pokoknya enak,” kata Pranoto.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait