GROBOGAN, iNews.id - Pratu Agung Pramudi Laksono dari Korps Marinir TNI AL gugur dalam menjaga perdamaian di Papua. Personel Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI AL menjadi korban penembakan kelompok separatis teroris (KST) Papua di Dekai, Kabupaten Yakuhimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Sebelum gugur, alm sempat melakukan aktivitas bersama rekan personel Satgas Pamtas Mobile Yon 7 untuk membuka jalan. Tepatnya 7 Agustus 2023 lalu. Hanya saja, saat proses pembukaan jalan tersebut anggota TNI AL yang baru menikah setahun ini sesekali mengirimkan kabar baik dan aktivitas bersama rekan di Kabupaten Yakuhimo ini.
"Sesekali kami diberi kabar dan bercanda. Bahkan mengirimkan foto lokasi kerja dan udang lobster yang ditangkap juga jadi bahan tema komunikasi. Sampai akhirnya keluarga mengabarkan bahwa adik saya gugur tertembak," ujar Susilowati (42) kakak kandung Pratu Agung saat ditemui di rumah duka di Desa Tegowanukulon, kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, Rabu (23/8/2023).
Tak hanya beraktivitas membuka jalur atau jalan patroli, aktivitas foto bersama rekan, foto saat menjaga menara, dan makan juga menjadi bahan pembicaraan. Meski sesekali sang kakak mengaku khawatir akan kondisi konflik kepada adik sulungnya ini.
"Saya khawatir bersama keluarga tapi kegigihan alm adik saya ini yang membuat keluarga lega. Meski gugur kami ikhlas dan berdoa meminta doa buat alm agar damai atas kebanggaannya menjadi TNI untuk menjaga kedaulatan RI," lanjut Susi sapaan akrab kakak Pratu Agung sembari mengusap air mata.
Hampir setiap hari, entah pagi, sang atau bahkan malam sebelum gugur Pratu Agung memberi kabar dan berbagi keceriaan di tugasnya. Kebanggan keluarga besar akan kegigihan Pratu Agung membuat keluarga besar ikhlas melepaskan.
Sementara itu tampak warga Desa Tegowanukulon, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang, Rabu (23/8/2023). Langkah tersebut merupakan bentuk bela sungkawa dan menyambut kedatangan Tentara Nasional Indonesia yang gugur di daerah konflik Papua.
"Jadi kami bersama warga atas perintah dan kesepakatan bersama memutuskan untuk mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang. Langkah ini sebagai bentuk berkabung atas gugurnya anggota TNI AL Pratu Agung Pramudi Laksono di Papua," kata Heri Supriyanto (50) warga sekitar rumah duka di Desa Tegowanukulon.
Tak hanya dari warga sekitar saja, seluruh RT, RW dan Desa Tegowanukulon juga diinstruksikan agar melakukan penyebaran bendera setengah tiang. Tak hanya itu, warga juga meramaikan dan akan menghantarkan jenazah Pratu Agung Pramudi Laksono.
"Kita instruksikan bersama warga Desa Tegowanukulon untuk kibarkan bendera setengah tiang ini. Kita juga gelar doa bersama dan kita hantarkan saat pemakaman militer nanti," ujar Kepala Desa Tegowanukulon, Susilo saat diwawancara di lokasi rumah duka.
Perlu diketahui, Jenazah Pratu Agung Pramudi Laksono (27 tahun), personel Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI AL menjadi korban penembakan kelompok separatis teroris (KST) Papua di Dekai, Kabupaten Yakuhimo, Provinsi Papua Pegunungan. Rencana jenazah akan dimakamkan di Desa Tegowanukulon usai dievakuasi ke Jakarta melalui Sorong.
Almarhum Pratu Agung meninggal akibat luka tembak di bagian kepala saat kontak tembak dengan KST di Pos Satgas Yonif 7/Marinir, Dekai, Senin (21/8/2023). Kontak tembak itu terjadi antara anggota Satgas Yonif 7/Marinir dengan KST Papua Kodap XVI Yahukimo.
Editor : Ahmad Antoni
korps marinir gugur papua Papua Pegunungan kelompok separatis teroris kontak tembak Konflik Papua tni al
Artikel Terkait