JAKARTA, iNews.id - Sejarah Kerajaan Demak kerajaan bercorak Islam pertama di Pulau Jawa akan diulas dalam atrtikel ini. Kerajaan ini dikenal dengan kisah sejarahnya yang cukup panjang.
Sesuai namanya, Kerajaan Demak berada di daerah Bintoro, Demak, Jawa Tengah (Jateng). Kerajaan ini juga kerap disebut Kesultanan. Penasaran dengan kisah panjanganya?
Sejarah Kerajaan Demak, Kerajaan bercorak Islam Pertama di Pulau Jawa
Kerajaan Demak atau dikenal juga dengan Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berada di Jawa. Sekitar awal abad ke-16 setelah runtuhnya kerajaan Majapahit Hindu, Maka Kerajaan Islam di Demak muncul yang didirikan oleh Raden Patah yang merupakan putra dari Raja Majapahit Brawijaya V dengan seorang putri China yang masuk Islam.
Sosok Raden Patah
Raden Patah awalnya merupakan seorang adipati di daerah Palembang, kemudian pindah ke Demak dan mendirikan kerajaan Islam di sana pada tahun 1478 M¹², dan mampu mencapai masa kejayaannya dibawah Sultan Trenggono. Sejak saat itu pula penyebaran agama Islam bermula di Jawa Tengah.
Pada saat itu Raden Patah mendapatkan dukungan dari Wali Songo, dimana kesembilan tokoh penyebar Islam yang ada Jawa. Salah satu dari Wali Songo yang paling berpengaruh merupakan Sunan Ampel, yang menjadi guru serta mertua dari Raden Patah.
Kemudian sekitar pertengahan abad 16 bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia dalam usaha untuk mencari rempah-rempah yang akan diperdagangkan kepada Eropa.
Disaat yang sama, bangsa Inggris dan bangsa Belanda datang ke Indonesia juga. Bersama VOC-nya bangsa Belanda mulai menindas bangsa Indonesia termasuk rakyat Jawa Tengah baik dibidang politik maupun ekonomi.
Masa Kejayaan Kerajaan Demak
Masa kejayaan kerajaan Demak ini terjadi ketika di masa kepemimpinan Sultan Trenggono(1521-1546), yang tidak lain merupakan putra dari Raden Patah. Sultan Trenggono berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Demak ke Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sultan Trenggono juga mengirimkan pasukan untuk menyerang Malaka, pada saat itu dikuasai oleh Portugis. Salah satu panglima perang yang terkenal dari Demak ialah Fatahillah, yang berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis pada tahun 1527 M dan mengubah namanya menjadi Jayakarta³.
Sultan Trenggono juga mendirikan beberapa masjid dan menara sebagai pusat ibadah dan pendidikan Islam. Salah satu masjid yang didirikan adalah Masjid Agung Demak, memiliki arsitektur khas Jawa dengan atap bertingkat-tingkat.
Masjid tersebut juga menyimpan beberapa benda bersejarah, seperti mimbar kayu yang dipercaya dibuat oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo.
Masa Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Demak
Masa Kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Demak dimulai setelah wafatnya Sultan Trenggono pada 1546 M. Sultan Trenggono tewas dalam sebuah pertempuran melawan Kerajaan Blambangan di Panarukan, Situbondo.
Kemudian, setelah kematian dari Sultan Trenggono, terjadilah perebutan kekuasaan diantara putra-putranya dan para adipati lainnya.
Sunan Prawoto, putra Sultan Trenggono, mulai naik tahta sebagai raja Demak berikutnya. Sayangnya, ia dibunuh oleh Arya Penangsang yaitu putra dari Pangeran Surowiyoto. Arya Penangsang lalu menjadi raja Demak berikutnya.
Arya Penangsang pun juga harus menghadapi perlawanan dari Pangeran Hadiri atau Pangeran Kalinyamat, yang merupakan adipati Jepara dari saudara ipar Sultan Trenggono.
Selanjutnya, Pangeran Hadiri pun berhasil untuk mempertahankan Jepara dari serangan Arya Penangsang dan mendirikan Kerajaan Kalinyamat yang mandiri dari Demak.
Pada akhirnya, Arya Penangsang tewas tahun 1554 M oleh Ki Ageng Pemanahan, bawahan dari Pangeran Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, adipati Pajang. Dengan kematian Arya Penangsang, maka Kerajaan Demak pun runtuh dan digantikan oleh Kerajaan Pajang sebagai kerajaan Islam terkuat di Jawa.
Keadaan Provinsi Jawa Tengah Sekarang.
Secara administratif, sekarang daerah Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang ditetapkan dengan Undang-undang No. 10/1950 tanggal 4 Juli 1950. Jawa Tengah menjadi salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur.
Letaknya 5º40′ dan 8º30′ Lintang Selatan dan antara 108º30′ dan 111º30′ Bujur Timur (termasuk Pulau Karimunjawa). Jarak terjauhnya dari Barat ke Timur ialah 263 Km dan dari Utara ke Selatan 226 Km (tidak termasuk pulau Karimunjawa).
Provinsi Jawa Tengah juga terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota. Luas Wilayah Jawa Tengah ini sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa itu sendiri (1,70 persen luas Indonesia).
Selanjutnya, luas yang ada terdiri dari 1,00 juta hektar (30,80 persen) lahan sawah dan 2,25 juta hektar (69,20 persen) bukan termasuk lahan sawah.
Demikian penjelasan mengenai Sejarah Kerajaan Demak, kerajaan bercorak Islam pertama di pulau Jawa beserta keadaaan provinsi Jawa Tengah saat ini yang dikutip dari berbagai sumber.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait