BANYUMAS, iNews.id - Aktivitas penambangan emas di sungai Tajum, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), dihentikan. Kegiatan itu, dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan.
Sebelumnya diberitakan, warga di Desa Darma Kradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas dihebohkan dengan adanya penambangan emas di Sungai Tajum. Adanya serbuk emas di sungai tersebut membuat warga mulai berdatangan untuk mendulang emas.
Untuk mencegah kerusakan ekosistem sungai, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) bergerak cepat membatasi kegiatan penambang emas. Camat Ajibarang, Eko Heru Suseno yang melihat kondisi sungai banyak terkikis dampak penambangan. Menurutnya penambangan emas itu berlangsung sejak beberapa minggu lalu.
"Ini belum lama. Ya akhirnya memang dinas itu harus turun tangan. Ada yang nanganin jembatan, dari TNI-Polri mengawasi. Bisa saja mereka rebutan, jadi harus diawasi," kata Eko Heru, Senin (10/8/2020).
Pihak Forkopimcam juga telah mengimbau warga agar tidak sembarangan dalam mendulang emas. Faktor keselamatan dan lingkungan harus menjadi pertimbangan.
Salah satu pendulang emas, Sarna Sihabudin mengatakan, aktivitas pendulang emas secara tradisional itu sudah berlangsung sejak cukup lama. Dia mengaku sudah mengangur sejak pandemi Covid-19. Sehingga, ketika mengetahui ada yang mendulang emas di sungai Tajum, dia pun ikut mengadu nasib.
"Sudah lama nganggur, nyari emas juga kadang enggak langsung dapat. Kadang sehari hanya cukup untuk survei saja," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait