Penjualan sapi kurban di Kabupaten Kendal, Senin (4/7/2022). Foto: iNews/Eddie Prayitno.

KENDAL, iNews.id - Pedagang hewan kurban di Kabupaten Kendal mengeluhkan sepinya penjualan sebagai dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penjualan sapi kurban turun sekitar 30 persen dibanding tahun lalu. 

Pedagang hewan kurban di Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Edi Subiyanto mengatakan, menjelang Idul Adha biasanya ramai dikunjungi calon pembeli. Namun pada tahun ini, suasananya terlihat sepi. 

“Sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha, baru terjual 45 ekor sapi,” kata Edi Subiyanto, Senin (4/7/2022. 

Sedangkan tahun lalu ketika belum ada wabah PMK, penjualan sapi mencapai 80 ekor. Wabah PMK membuat penjualan turun sekitar 30 persen. Meskipun permintaan turun, harga mengalami kenaikan sedikit. 

Sapi kurban dijual Rp17,5 juta hingga Rp35 juta per ekor. Sapi kurban yang paling laku di kisaran harga Rp20 juta sampai Rp25 juta per ekor. 

Edi mengatakan, adanya PMK membuat biaya perawatan bertambah agar hewan kurban tetap sehat, seperti untuk membeli obat, vitamin, dan ramuan herbal. 

“Rata-rata per ekor butuh biaya perawatan tambahan sekitar Rp500.000. Butuh tenaga dan waktu merawat lebih ekstra agar sapi-sapinya tetap sehat,” ucapnya. 

Pembeli dari Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, Sulaemi mengatakan, ketika mencari hewan kurban harus jeli supaya mendapatkan sapi yang sehat dan tidak terkena PMK. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network