SEMARANG, iNews.id - Siswi SMP korban perundungan di Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) yang sempat viral di media sosial kembali bersekolah. Saat ini, dia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 13 Purworejo.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, atas masukan pakar dan tim assessment serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB), siswi korban bullying dibebaskan memilih sekolah yang diinginkannya. Tempatnya pun bukan di sekolah luar biasa (SLB).
"Pakar meminta korban (disekolahkan) di sekolah negeri, sehingga mendorong korban jadi senang, bahagia," kata Ganjar dikutip situs resmi Pemprov Jateng, Selasa (25/2/2020).
Kata Ganjar, para pengajar ditantang menerapkan sistem sekolah inklusi. Tak hanya pengajar, murid di sekolah pun diminta ikut sistem tersebut.
"Ini menjadi momentum, laboratorium untuk menyiapkan inklusi semuanya, guru, pendamping, siswa, kawan, murid, menuju inklusivitas. Kami ajak anak-anak tidak lagi mem-bully," ucapnya.
Ganjar sebelumnya membentuk tim khusus untuk mengatasi dan mencegah perundungan di sekolah. Tim ini melibatkan aktivis difabel untuk menyelesaikan permasalahan perundungan siswi SMP di Purworejo dan mereformulasi sistem pendidikan.
Menurutnya, peristiwa perundungan siswi di Purworejo beberapa waktu lalu merupakan momentum untuk memperbaiki suatu sistem pendidikan.
"Penting untuk melibatkan semua elemen agar bisa merancang sistem pendidikan yang jauh lebih baik," ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait