Dampak dari musim kemarau dan kekeringan terus dirasakan sejunlah petani di Kabupaten Banjarnegara. (Elis Novit)

BANJARNEGARA, iNews.id - Dampak dari musim kemarau dan kekeringan terus dirasakan sejumlah petani di Kabupaten Banjarnegara. Hasil panen petani mengalami penurunan 20 persen dibanding biasanya.

Selain petani, penggilingan padi juga mengalami penurunan produksi karena stok gabah di petani yang semakin menipis dampak musim kemarau dan mundurnya masa tanam.

Kondisi ini membuat harga beras dan gabah terus merangkak naik. Harga gabah di tingkat petani yang sebelumnya Rp4.800, saat ini naik menjadi Rp6.000 rupiah per kg.

Sementara barga beras di pasaran  rata-rata naik Rp2.000 untuk semua jenis, mulai dari C4, Ciherang, Barito dan beras premium. 

Kenaikan harga beras yang merupakan bahan pokok dirasa sangat memberatkan bagi warga. Warga berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa segera mengatasi kenaikan harga beras agar bisa kembali normal.

“Untuk saat ini memang karena kemarau panjang, sehingga produksi pada mengalami penurunan. Kalau enggak ada kemarau panjang produk akan melimpah,” kata Sujat, staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Senin (11/9).

“Tapi kami akan berusaha menggenjot bagaimana produksi semakin naik. Dengan cara meningkatkan  pola tanam padi,” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network