MAGELANG, iNews.id – Stupa Candi Borobudur tetap ditutup dengan terpal (terpaulin), dari ancaman erupsi Gunung Merapi. Penutupan sementara pada candi yang berada di Kabupaten Magelang dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB)
"Terpal penutup Candi Mendut kami buka memang karena ada permintaan dari masyarakat, namun untuk penutup stupa Candi Borobudur untuk sementara tetap dipertahankan," kata Kepala BKB Wiwit Kasiyati, Minggu (18/4/2021).
Selain itu, karena untuk Candi Mendut ditutup utuh semua bagian candi sehingga pengunjung tidak bisa melihat candi.
Namun di Candi Borobudur, pengunjung masih bisa melihat candi, karena yang ditutup hanya bagian stupa dan lorong. "Sementara ini belum kami buka, tetapi nanti akan ada pertimbangan kembali dari kami," katanya.
Selama stupa ditutup, kata dia, selalu dilakukan penelitian apakah merusak batu atau tidak, sementara ini memang tidak merusak cuma ada bagian-bagian yang tumbuh jamur, tetapi setelah diberikan juga hilang. Sampai saat ini stupa masih ditutup.
Di sisi lain, jika erupsi Merapi itu besar dan abu sampai ke lokasi, maka akan butuh waktu yang lama untuk menutupnya kembali, meskipun surat dari BPPTKG menyampaikan bahwa laju erupsi itu diperkirakan tidak akan sampai jauh.
"Sehingga kemungkinan debu sampai ke sini juga kecil, tetapi proses erupsi itu masih berbulan-bulan," kata Wiwit.
"Jadi memang nanti kami akan rapatkan kembali, kalau memang tutup stupa ini harus dibuka maka akan kami buka, tetapi kami ada dasarnya," ujarnya.
Menurutnya, BKB mempunyai standar operasional prosedur (SOP) selagi status Gunung Merapi Siaga maka penutup stupa tidak boleh dibuka, tetapi SOP itu dibuat ketika periodik tahun 2010 yang 100 tahun sekali erupsi besar Merapi.
"SOP yang periodik empat tahunan belum kami buat, nanti barangkali di SOP itu akan dirinci untuk yang periodik 100 tahun seperti apa, yang periodik 4 tahunan seperti apa sehingga kami tidak berlama-lama menutup stupa Candi Borobudur," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait