SUKOHARJO, iNews.id - Pasca penangkapan warga Nguter RT 01/04 Kelurahan/Kecamatan Nguter Sukoharjo oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, kediaman Siswanto terlihat sepi. Kedatangan wartawan ini di rumah Siswanto disambut dua orang anak Siswanto dari balik pintu samping rumah.
Kemudian, kedua anak Siswanto ini pun masuk ke dalam rumah untuk memberitahukannya. Tak lama kemudian, dari dalam rumah keluarlah seorang perempuan yang ternyata istri dari Siswanto. Awalnya, istri Siswanto, Sumarti terlihat cukup hati-hati. Sebelum akhirnya Sumarti bercerita banyak tentang suaminya. "Saya tidak tahu apa masalahnya sampai suami saya ditangkap. Tapi memang benar, suami saya dituduh (ketua tim Laznah) seperti itu," kata Sumarti mengawali perbincangan, Kamis (26/11/2020).
Menurutnya, suaminya itu tidak pernah ikut dalam organisasi apapun. Sehari-hari, Suaminya itu hanyalah seorang pedagang. Kalau pun aktif di keagamaan, paling suaminya itu hanya di lingkungan tempat tinggalnya. Seperti pengajian di lingkungan masjid dan mengisi dakwah. Namun, diakui oleh Sumarti, selebihnya dirinya tidak tahu apa lagi aktifitas suaminya.
"Sehari-hari kerja sebagai pedagang. Aktif juga di pengajian, terkadang ngisi dakwah di sini. Kadang ngisi khotbah Jumat. Ya itu kegiatannya selebihnya saya nggak tahu," katanya.
Saat awal dirinya mendapatkan kabar suaminya ditangkap Densus, melalui surat yang diterimanya, Sumarti mengaku terkejut dan tak bisa berpikir apapun. Dirinya mengaku pasrah saja atas kejadian penangkapan suaminya. "Nggak ada (keluhan), saya pasrah saja. Saya nggak tahu apa-apa," ujarnya.
Masih teringat jelas pagi hari sebelum suaminya pergi ke Klaten, suaminya itu pamit untuk kulakan barang. Tak tahunya, di Klaten itulah suaminya diamankan Densus.
"Suami saya hanya pedagang, ke Klaten cuma mau kulakan cari barang. Itu pun yang dilakukannya sebelum ditangkap Densus. Kalau sampai (ikut tim Laznah) seperti saat ini diluar sepengetahunnya," ujarnya.
Kini harapan Sumarti hanya satu, yaitu bertemu dengan suaminya. Apalagi anak-anak mereka yang masih kecil, sangat dekat dengan sosok ayahnya.
Dicmata keluarga, Siswanto sangat dekat dan sayang dengan anak-anaknya. Meski tak bisa berbuat apa-apa, namun pihak keluarga akan melakukan upaya hukum dengan meminta pendampingan dari kuasa hukum "Ini negara hukum, ya itu (pendampingan hukum) tetep kami upayakan, kami (minta bantuan LBH) usahakan lakukan," ujarnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, Siswanto dibekuk Densus 88 karena diduga menjabat sebagai ketua tim Laznah yang berperan dalam penentuan Amir JI. Siswanto pun diduga hadir dalam kegiatan pertemuan Laznah pada bulan Oktober 2019 di daerah Gunung Kidul dan merupakan kandidat calon amir JI yang baru. Selain memiliki satu orang istri, Siswanto memiliki sembilan anak.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait