BLORA, iNews.id – Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tak hanya disebut sebagai kota minyak karena adanya ratusan sumur minyak peninggalan Belanda. Namun banyak juga peninggalan kerajaan - kerajaan pada zaman dahulu.
Seperti yang pernah viral terdahulu yaitu kerajaan Jipang. Ada satu lagi peninggalan kerajaan pada zaman Mataram yaitu kerajaan Pengging yang berada di Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo.
Ya, namanya sumur pitu atau tujuh atau orang sering menyebut sumur gung yang artinya airnya tidak pernah surut walau kemarau. Sumur gung kini oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dijadikan cagar budaya untuk nguri nguri sejarah Blora. Namun sayang lokasinya belum terawat dengan baik.
Oleh karena itu, Kepala Desa Mojowetan Puji Utomo akan mengelola tempat peninggalan bersejarah ini menjadi salah satu destinasi wisata desa. Menurutnya, konon ceritanya di sumur pitu ini ada sebuah pembuatan pusaka dan sumur sumur ini adalah tempat mandi para putri kerajaan.
“Sumur pitu ini jumlahnya ada tujuh sumur,memiliki nama sendri sendiri. Ada sumur Guru. sumur Palang, sumur Boto, sumur Gemuling, sumur Goweng dan sumur utama,” kata Puji, Minggu (24/1/2021).
Menurutnya di sumur utama ada sebuah kolam besar untuk mandi bersama seperti sendang. Oleh Pemkab Blora tempat ini dijadikan cagar budaya, namun kelihatanya belum terawat karena tempatnya masih kelihatan rimbun. “Sebagai kepala desa saya akan membuat tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata desa,” ujarnya.
Ia berharap sumur pitu ini yang selama ini menjadi tempat mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari warganya ini bisa menjadi wisata yang dikelola oleh desa agar menambah pendapatan asli desa.
Puji mengaku meski tempatnya belum sempurna, namun banyak orang orang dari luar kota yang datang untuk nguri nguri sejarah di tempat ini. “Setiap malam Jumat ada orang Jogja, Solo datang ke sini untuk ritual dan mengingat leluhur kerajaan,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait