BANJARNEGARA, iNews.id - Curah hujan tinggi mengakibatkan sungai irigasi di Banjarnegara, Jawa Tengah meluap. Puluhan petak sawah milik petani dengan padi usia muda pun terendam banjir. Akibatnya, para petani di Banjarnegara terancam gagal panen.
Pantauan wartawan iNews di lokasi, Kamis (17/1/2019) pagi, kondisi padi milik petani usia satu hingga dua bulan di Desa Brengkok, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, ini rusak dan roboh. Ini terjadi pascabanjir dari luapan Sungai Tempoya yang menjadi saluran irigasi merendam kawasan itu.
Hujan yang terus mengguyur sejak Rabu (16/1/2019) malam mengakibatkan debit air meluap hingga satu meter. Kendati banjir hanya berlangsung dua jam, dampak kerusakan dikhawatirkan petani akan berpengaruh pada produktivitas tanaman padi.
Banjir ini diakibatkan adanya pendangkalan sungai irigasi, dan besarnya volume air hujan yang masuk ke area sawah.
“Banjirnya menggenangi jalan dan persawahan. Padi di sini baru berusia 35 hari. Ya kalau begini bisa busuk padinya. Petani pasti rugi,” kata salah seorang petani Desa Brengkok, Kecamatan Susukan, Basri saat ditemui di areal persawahan miliknya, Kamis (17/1/2019).
Guna mengantisipasi tanaman padi mereka mati, para petani kini menanam ulang padi-padi yang roboh akibat terendam banjir. Area persawahan dan jalan Desa Brengkok ini menjadi langganan banjir tahunan, setiap kali volume air meningkat dan curah hujan tinggi.
Petani berharap, curah hujan bisa kembali normal, sehingga tidak terjadi banir dan luapan sungai yang berpengaruh terhadap lahan pertanian.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait