SEMARANG, iNews.id – Sutarjo (56) dan Witri Suci Raharti (46), pasangan suami istri (pasutri) korban meninggal dunia kecelakaan bus pariwisata masuk jurang di kawasan Sarangan, Kabupaten Magetan dikenal sosok yang baik. Pasutri itu merupakan warga RT5/RW2, Manyaran, Semarang Barat, Kota Semarang.
Opik, seorang penjual Warmindo di Jl. Simongan, Manyaran, Semarang Barat, mengenang mereka. "Pak Sutarjo baik orangnya, istrinya Bu Witri juga baik," kata pria asli Kuningan Jawa Barat itu.
Kios Warmindo milik Opik hanya terpaut 3 kios dengan Bengkel Bubut Kusuma milik pasutri itu. Opik mengenal Sutarjo. Warmindo miliknya mulai berdiri di situ sejak tahun 2000.
"Bengkelnya udah ada. Dulu Pak Sutarjo tidurnya ya di bengkel itu, terus sukses beli rumah yang di sana itu (RT5/RW2). Punya 4 atau 5 karyawan gitu, termasuk anaknya si Restu, anak nomor 2," ujar Opik.
Pasutri itu punya 3 anak. Opik sendiri bertemu Sutarjo Sabtu (4/12/2022) sekira pukul 09.00 WIB di warung nasi dekat bengkel. Lokasi itu tak jauh dari Kantor Kelurahan Manyaran, sisi timurnya.
"Nggak nyangka yah, kemarin baru aja ketemu ngobrol-ngobrol. Kalau pagi tadi nggak ketemu, saya buka warung pukul 06.00 mobil pikapnya (milik Sutarjo) udah diparkir," ujarnya.
Hingga Minggu malam mobil pikap milik Sutarjo masih terlihat diparkir di depan bengkelnya, Daihatsu bak terbuka nomor polisi H 8329 AQ.
Pasutri itu merupakan dua di antara empat warga Manyaran yang jadi korban tewas setelah bus yang ditumpangi terjun di Jurang Lawu atau tikungan Lawu Green Forest (LGF), Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) . Mereka adalah rombongan piknik tujuan Telaga Sarangan.
Ada dua bus yang berangkat. Satu bus yang mengalami insiden itu adalah bus wisata PO Semeru nopol H 1470 AG. Total tujuh penumpang meninggal dunia, terdiri enam warga Manyaran dan satu sopir warga Semarang Utara.
Editor : Ahmad Antoni
kecelakaan bus pariwisata kota semarang Kabupaten Magetan masuk jurang meninggal dunia pasangan suami istri telaga sarangan
Artikel Terkait