SEMARANG, iNews.id - Talud setinggi sekitar 10 meter di depan rumah Rusnadi (60) warga Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang longsor. Material tanah menutup akses jalan menuju tiga desa, yakni Banyubiru, Sepakung dan Wirogomo.
Akibatnya, jalan hanya dapat dilewati sepeda motor. Itu pun berbahaya dan pengendara harus ekstra hati-hati. Jika terjadi longsor susulan, ada empat rumah di bawah talud yang terancam.
Untuk membersihkan material longsor, masyarakat bersama petugas BPBD Kabupaten Semarang, relawan dan personel TNI-Polri bergotong royong. Pembersihan material longsor menggunakan eskavator karena volumenya sangat banyak.
Kepala Desa Wirogomo, Suwignyo menjelaskan, talud longsor pada Kamis (11/5/2023) kemarin. Sebelumnya, terjadi hujan deras dengan durasi cukup lama.
"Talud longsor karena tergerus air hujan. Kondisi talud sudah retak sehingga saat terjadi hujan deras tergerus air dan akhirnya longsor," katanya, Jumat (12/5/2023).
Setelah kejadian, warga bergotong-royong membersihkan material longsor untuk membuka akses jalan. Namun karena volumenya sangat banyak, akhirnya pihak desa meminta bantuan alat berat kepada BPBD Kabupaten Semarang.
"Alat berat didatangkan untuk mengangkat batu-batu besar yang menutup jalan," ujarnya.
Dia menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun jika terjadi hujan deras, rawan terjadi longsor susulan. Sementara, di bawah talud terdapat empat rumah yang ditinggali sekitar 15 jiwa.
"Untuk sementara ini, mereka belum mengungsi. Kami berupaya untuk mengantisipasi longsor susulan," ucapnya.
Sementara itu, pemilik talud Rusnadi mengaku, sebelum kejadian sudah mengetahui adanya retakan pada talud penyangga tanahnya. Dia sudah berencana melakukan perbaikan.
"Saya sudah beli pasir untuk memperbaiki talud. Namun sebelum diperbaiki, terjadi hujan deras dan talud longsor," ujarnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait