SOLO, iNews.id - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Surakarta (Solo) menggeruduk kantor transportasi berbasis daring baru bernama Maxim di Jalan Sangaji, Gajahan, Solo. Hal ini dilakukan karena pengemudi ojol ingin ada kesetaraan tarif antara Gojek, Grab dan Maxim.
Dari pantauan di lokasi, Senin (16/12/2019), tampak ratusan orang berjaket hijau memenuhi sebuah rumah toko (ruko) yang merupakan kantor dari Maxim. Orang-orang itu merupakan driver ojol yang menuntut agar tarif Maxim disamakan dengan tarfi Gojek dan Grab.
Bukan tanpa alasan, selama delapan bulan belakangan, Maxim hanya memberlakukan harga Rp2.000 untuk jarak terdekat. Sementara Grab dan Gojek jauh lebih tinggi tarifnya. Hal ini membuat pengemudi Gojek dan Grab sepi order.
Penanggung jawab aksi bernama Sugeng Murdowo mengatakan, aksi yang dilakukan rekan seprofesinya ini murni untuk menuntut persamaan harga.
"Kami menuntut persamaan harga ojol antara Grab dan Gojek. Maxim ini harganya di bawah ketentuan pemerintah dan sudah berlangsung delapan bulan ini," ujar Sugeng kepada wartawan.
Jika tarif tidak disamakan, lanjut Sugeng, pihaknya memaksa Maxim untuk tutup.
"Kami memaksa Maxim tutup. Selama belum ada tindak lanjut dari pusat untuk merubah tarif. Setelah ada perubahan tarif kita welcome dengan Maxim," imbuhnya.
Arif Yudha yang merupakan perwakilan dari pihak Maxim berjanji akan menyampaikan permintaan rekan-rekan dari Gojek dan Grab ke Dinas Perhubungan (Dishub).
"Aspirasi ini akan kami bawa ke pihak berwenang yakni Dishub. Nanti kami menghadap Dishub, biar Dishub yang memutuskan. Kami siap mengikuti," tegasnya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait