BOYOLALI, iNews.id – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat kelompok ibu-ibu di Desa Pranggong, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali untuk berkreasi guna menambah penghasilan. Mereka menyulap pisang hasil panen warga setempat menjadi keripik yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kegiatan ekonomi itu dilakukan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Tlutuh Nusantara Makmur. Hampir setiap hari, mereka mengolah pisang secara berkelompok di teras rumah untuk dijadikan keripik.
Cara dan alat yang dipakai untuk membuat keripik cukup sederhana. Pembuatan keripik diawali dengan mengelupas kulit pisang dan dimasukan ke dalam air guna menghilangkan getahnya. Pisang lalu dipotong tipis- tipis dan digoreng hingga matang.
“Kami memilih olahan keripik pisang karena bahan dasar yang mudah didapat. Selain itu juga mudah dipasarkan melalui online. Pelanggannya dari Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi),” kata Tri Wahyuningsih, Ketua kelompok UMKM Tlutuh Nusantara Makmur, Rabu (24/3/2021).
Selain rasa original, keripik pisang juga dibuat dengan variasi rasa lain, yakni coklat dan manis. Sedangkan untuk harga jual mulai dari Rp30.000 hingga Rp50.000 per kilogram sesuai dengan rasa.
Kepala Desa Pranggong, Wagimin mengatakan, sebelum membuat olahan kripik pisang, kelompok UMKM telah sukses membuat olahan jenis lainnya. Seperti kue cucur, dan romoni. Namun karena diterjang pandemi, berbagai olahan khas pedesaan tersebut sudah tidak eksis lagi.
“Permintaan pasar menurun drastis,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait