PATI, iNews.id - Niat Bupati Pati Sudewo untuk meredam amarah massa saat demo justru berakhir ricuh. Saat menemui ribuan demonstran di depan Kantor Bupati Pati, dia malah dihujani lemparan botol, sandal hingga benda tumpul lainnya.
Kericuhan terjadi saat Sudewo naik ke atas mobil komando untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Namun, sambutan dingin dari massa berubah menjadi amukan ketika benda-benda mulai beterbangan ke arahnya.
Video berdurasi 13 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan momen Sudewo dilindungi aparat kepolisian agar terhindar dari lemparan. Wajah tegang dan kepanikan tampak jelas di tengah riuh teriakan massa.
Dari atas mobil komando, Sudewo sempat menyampaikan beberapa kalimat pernyataan maaf.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya akan berbuat lebih baik buat warga Pati. Terima kasih,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Namun, ucapan tersebut justru memicu hujan lemparan. Aparat kepolisian yang berada di lokasi terpaksa membentuk barikade untuk melindungi sang bupati dan mengamankannya ke lokasi yang lebih aman.
Seorang demonstran bernama Artanti (24) mengaku ikut aksi karena kecewa dengan pernyataan Sudewo yang dianggap menantang warga.
“Saya ikut demo karena pernyataan Pak Bupati Sudewo. Ya akhirnya ikut demo saja,” ujarnya.
Pernyataan kontroversial itu berisi tantangan kepada warga untuk datang berunjuk rasa jika tidak setuju dengan kebijakannya. Walaupun Sudewo telah meminta maaf beberapa hari sebelumnya, ribuan orang tetap memadati pusat Kota Pati sebagai bentuk protes dalam aksi demo besar-besaran.
Massa yang berasal dari berbagai elemen masyarakat membawa botol berisi air mineral, sandal hingga keranda jenazah. Keranda tersebut digunakan sebagai simbol “matinya demokrasi” di Pati akibat ucapan Sudewo yang dinilai menentang suara rakya
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait