Tarian Sufi asuhan Kiai Budi Harjono tampil mengisi acara resepsi penyambutan tim Kirab Satu Negeri GP Ansor di halaman Kantor Gubernur Jateng, Sabtu (20/10/2018). (Foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id - Tim Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda (GP) Ansor beserta 17 pataka Merah Putih dari zona Rote tiba di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Kedatangan tim kirab disambut dengan resepsi yang digelar di halaman Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Sabtu (20/10) malam.

Acara yang berlangsung gayeng itu dihadiri berbagai tokoh lintas agama, seniman, budayawan, TNI-Polri, dan pemerintah daerah setempat. Di antaranya, Kiai Budi Harjono, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jateng Zainudin Ahpandi, Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, penyair dan budayawan Eko Tunas, Timur Suprabama, Sosiawan Leak, serta tokoh Tionghoa Harianto Halim, dan lainnya.

Mereka mendoakan acara Kirab Satu Negeri agar perjalanannya lancar, bermanfaat bagi masyarakat, terutama menumbuhkan kecintaan pada tanah air dan memegang teguh konsensus bangsa Indonesia.

Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jateng Sholahuddin Aly mengatakan, acara bertajuk ‘Ngaji dan Doa untuk Negeri’ digelar berkaitan dengan kondisi Indonesia yang sedang didera bencana alam di beberapa daerah. Acara ini juga merupakan rangkaian kegiatan Kirab Satu Negeri yang digagas Pimpinan Pusat GP Ansor. Kirab dimulai dari lima titik terdepan di Indonesia, yaitu Sabang, Miangas, Nunukan, Merauke dan Rote.


Menurut Sholahuddin, pataka Bendera Merah Putih dari tiga zona dibawa melintasi Jateng. Untuk zona Sabang sudah sampai di Tegal, zona Merauke sudah sampai di Temanggung, dan zona Rote berada di Kota Semarang.

Dia menjelaskan, dari tiga zona dan tim Kirab Satu Negeri beserta masing-masing 17 pataka yang dibawa akan berkumpul menjadi satu di Magelang, Jateng. Selanjutnya akan dikirab menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai titik temu seluruh zona dan puncak Kirab Satu Negeri 2018.

Puncak Kirab Satu Negeri diselenggarakan di Stadion Maguwoharjo Sleman, DIY, pada 26 Oktober 2018 mendatang. Acara itu akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Melalui Kirab Satu Negeri ini, diharapkan semangat nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia semakin kokoh agar tidak mudah dipecah belah dengan hal-hal yang remeh temeh.

"Kami ingin menyampaikan bahwa kita ini satu negeri, satu bendera merah putih. Maka, mari kita jaga Indonesia bersama-sama,” kata Gus Sholah, sapaan akrabnya, Sabtu (20/10/2018).

Senada diungkapkan tokoh Tionghoa Harianto Halim. Dia menilai sudah semestinya setiap warga Indonesia mencintai negerinya. "Kita ini sudah makan dan minum dari perut bumi Indonesia. Jadi kita ini sama, jadi mari bersatu mencintai Indonesia dengan Pancasila sebagai jargon utama kita," ucap Harianto dengan berapi-api.

Romo Pandita dari perwakilan agama Buddha Dhammatejo Wahyudi menitipkan pesan bahwa dengan adanya Kirab Satu Negeri mempertegas persatuan tanpa sekat. "Kita merasa bersatu tanpa ada batasan-batasan perbedaan di antara kita. Ini esensinya," ujarnya.

Sementara menurut Timur Suprabana, Kirab Satu Negeri mengandung makna yang dalam. “Dengan adanya acara ini kita merasa sejuk, dan haru semua perbedaan menjadi satu,” tutur penyair berambut panjang tersebut.

Sastrawan Sosiawan Leak mengungkapkan, pelaksanaan Kirab Satu Negeri yang digelar memberi pesan kuat bahwa kegiatan ini sebagai seruan agar masyarakat berkomitmen menjaga persatuan demi tercipta Indonesia yang damai. Seperti halnya yang disampaikan Kiai Budi Harjono bahwa Islam masuk Indonesia tidak melalui cara kekerasan. Tapi melalui akulturasi budaya.

“Islam masuk Indonesia tidak melalui cara ekspansi, tapi lewat kultural. Sebab kalau agama kasar, maka orang akan lari. Jadi tidak seharusnya agama apa pun mengajarkan kekerasan. Kirab Satu Negeri mengajak kita untuk mencintai sesama,” tuturnya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network